Descargar la aplicación
32.89% RE: Creator God / Chapter 124: CH.124 Penyelesaian

Capítulo 124: CH.124 Penyelesaian

Setelah pagi datang kembali, aku bersama teman-temanku bersiap-siap terlebih dahulu untuk mendatangi dua titik terakhir. Sejauh ini sudah habis 300 botol lebih hanya untuk perjalanan tiga tempat. Ini jauh lebih sedikit dari dugaanku, tetapi entah benar atau tidak itu belum pasti.

Perjalanan menuju ke titik ke empat jauh lebih cepat dari yang aku duga. Karena kondisi kita jauh lebih baik dari kondisi sebelumnya maka kecepatan terbang kita menjadi 1.5 kali lipat dari kecepatan biasanya. Seharusnya bisa lebih cepat dengan mantra sihir Guast, tetapi nanti boros botol pengisi mana.

"Kioku, menurut peta tempat selanjutnya berada di tengah-tengah benua yang besar, apa kita akan menghadapi tantangan yang lebih sulit?"

"Salah, justru karena mereka berada di dunia yang besar akan lebih mudah menangkap pembunuh itu karena orang benua besar cenderung punya sifat yang kooperatif."

Setidaknya itu yang aku ketahui dari sistem negara parlementer. Yang kuat bertahan dan memimpin yang lemah berada di bawah. Kalau berhasil membuktikan kekuasaanku di sana aku pasti dapat meringkus pembunuh itu. Lagipula mereka juga menganut sistem negara kerajaan yang mirip dengan negara kerajaanku.

"Benarkah? Kalau begitu seharusnya mudah, kalau begitu ayo kita cepat menuju ke sana."

"Tentu saja ayo!"

Jaraknya sebenarnya kurang lebih sama dengan jarak dari titik Barat Laut ke titik Utara, tetapi ini jauh lebih mudah karena tidak ada gangguan yang signifikan. Akhirnya kami hanya memakan waktu dari pagi sampai sore saja, yang berarti 18 jam saja.

"Sudah sampai, ini titik ke empat yang harus kita kunjungi."

"Kalau begitu ayo kita turun dan datangi wilayah ini."

Benar saja, pemimpin di sini jauh lebih kooperatif dari dua sebelumnya. Tanpa berlama-lama dan bertanya terlalu banyak, dia langsung mengerahkan pasukan kerajaan itu dan menangkap pembunuh itu. Setelah memastikan bahwa dia dihukum mati, aku mengambil barang bukti seperti biasanya.

"Nona Kioku, kami merasa sedikit lelah, bagaimana kalau kita beristirahat di tempat ini dulu? Bukannya hanya tersisa satu titik lagi?"

"Hmm, benar sih, kalau begitu gunakan uang ini sepuas kalian dan kembali lah ke aku setelah waktu 3 jam."

Aku memberi kepada mereka uang sebanyak 1 Plata masing-masing. Biarkan mereka memuaskan diri agar ketika kita menghadapi titik terakhir, mereka melakukan yang terbaik. Lagipula apa sih yang tidak kulakukan untuk teman-temanku, uangku juga menumpuk.

"Karena kita punya 3 jam, kenapa tidak kita gunakan waktu ini untuk berjalan-jalan bersama? Hitung-hitung seperti sedang pacaran."

"Ehhh pacaran? Uhm… bagaimana ya? Bukannya aku tidak mau sih, tapi…."

"Sudah deh, tidak perlu banyak berpikir, karena Kioku sudah keluarkan uang untuk teman-teman maka aku yang akan membayari semua yang Kioku inginkan."

Ehhhh, aku tidak menginginkan apa pun sih. Hidupku terbiasa sederhana, tidak banyak hal yang terlalu kompleks yang aku lakukan. Justru aku terbiasa menyimpan yang daripada mengeluarkan uang untuk hal yang tidak aku gunakan.

"Tetapi aku tidak ingin apa pun."

"Kalau begitu aku paksa beli sesuatu yang menurutku bagus, ayo!"

Ujung-ujungnya dia membawaku ke banyak toko pakaian. Dia memilih pakaian untukku, menyuruhku mencobanya, dan kalau menurut dia bagus dia akan langsung membayarnya. Dalam keadaan ini aku tidak bisa menolak dan hanya bisa pasrah saja.

"Hmm, karena kita sudah belanja, bagaimana kalau kita mencoba makanan di sini? Walau aku tahu memang tidak sesuai lidah Kioku, tetapi tidak ada salahnya bukan mencoba saja?"

"Hah~ aku mengikut Koshiyu saja deh. Namun apa tidak apa-apa kalau kau membeli semua pakaian ini? Bahkan sampai menghabiskan 5 Plata lebih."

"5 Plata lebih? Bukan kah Kioku sendiri sudah memberi kepada teman-teman sebanyak 8 Plata? Itu artinya yang kulakukan tidak sebanding denganmu Kioku."

Kenapa pemikirannya sulit sekali aku pahami? Dia melakukan hal ini itu hanya untuk diriku seorang, hanya memikirkanku saja. Rasanya jadi ingin membalas kebaikan yang dia beri kepadaku, tetapi apa yang harus kulakukan? Ah aku tahu!

"Koshiyu, karena kau sudah membelikan banyak pakaian untukku, kenapa kita tidak mencari untukmu juga?"

"Untukku? Tidak perlu, melihat dirimu cantik sudah cukup Kioku."

"Ishhh bukan itu maksudku. Maksudku adalah supaya ketika kita pulang orang melihat kita sebagai raja dan ratu yang kompeten. Kalau hanya aku yang membeli barang dari wilayah lain bukan kah nanti Koshiyu jadi tidak dipandang?"

Intinya aku ingin mengatakan kalau hanya aku yang membeli barang dari negara lain, Koshiyu tidak akan dipandang dan menjadi bahan cemoohan. Nantinya juga berdampak ke diriku seperti kenapa aku tidak memperhatikan pakaian Koshiyu.

"Jadi Kioku mau memilihkan pakaian untukku?"

"Ugh… seperti itu."

"Baiklah kalau Kioku berniat seperti itu. Mau ke toko yang mana?"

Akhirnya aku dan Koshiyu berjalan sekali lagi menuju toko-toko yang tadi kulihat menjual pakaian untuk pria. Aku memilihkan beberapa pakaian yang kelihatannya menurutku bagus dan cocok dipakai Koshiyu. Juga memilihkan beberapa pakaian formal seperti jas.

Namun setiap kali aku mau membayar untuk dirinya, dia selalu saja menyerobot dan langsung membayarnya sendiri. Walau aku berusaha untuk membayar lebih dulu, aku tetap saja kalah dan akhirnya menyerah untuk membayar barang yang kupilih untuknya.

"Ughh, seharusnya aku yang membayar pakaian yang aku pilih untukmu Koshiyu."

"Mana boleh begitu, tidak pantas seorang perempuan membayari pakaian seorang laki-laki apalagi suaminya sendiri. Oh ya, kelihatannya aku tadi melihat ada toko perhiasan yang bagus, kenapa kita tidak melihat-lihat ke situ?"

"Umm… terserah kamu deh Koshiyu, tetapi aku tidak mau membeli apa pun dari toko perhiasan itu, sama sekali tidak."

Dia menyetujui itu dan akhirnya kami melihat-lihat ke toko perhiasan itu. Bukan hanya sekedar perhiasan biasa seperti kalung, cincin, dan perhiasan lainnya, tetapi juga ada perhiasan rambut yang menarik. Ada satu yang menarik perhatianku, sebuah jepit rambut yang berbentuk bunga-bunga. Bunga-bunga itu sendiri terbentuk dari permata yang indah.

"Ah sudah 3 jam berlalu, jadi tidak sempat makan deh."

"Tidak apa-apa, yang penting kita senang saja cukup bukan? Kioku temui yang lain dulu, aku perlu mengurusi beberapa hal sebentar."

"Hmm? Baiklah aku tunggu di luar ya."

Aku akhirnya keluar menemui yang lain. Sedikit berbincang-bincang bagaimana indahnya kota ini dan apa saja yang ada di kota ini. Kurasa kota ini memang terbentuk dengan struktur yang sama dengan kota pusat di negara kerajaanku.

Setelah menunggu Koshiyu sebentar selama 5 menit, akhirnya dia keluar dan menemui kami. Entah apa yang dia lakukan, tetapi yang penting sekarang adalah melanjutkan misi di tempat terakhir, di Tenggara.

"Kioku, ke sini sebentar."

"Hmm, kenapa Koshiyu?"

"Kenakan ini, jepit rambut dan cincin ini."

Tunggu, bukan kah ini jepit rambut yang aku lirik tadi? Apa dia menyadari bahwa aku mengamati jepit rambut ini berbeda dengan ketika aku melihat yang lain? Ughh, kurasa aku memang tidak bisa kabur dari Koshiyu.

"Bukan kah aku sudah mengatakan tidak ingin membeli apa pun dari toko perhiasan itu? Kenapa masih dilanggar?"

"Lho bukan kah aku membelikannya untukmu Kioku? Itu tidak terhitung membelikan apa yang kamu inginkan bukan? Atau jangan-jangan memang itu yang Kioku inginkan?"

Dia pintar sekali memainkan kata-kataku, rasanya ingin aku mencubitnya sampai dia memohon untuk melepaskannya. Namun aku merasa bahagia mendengar bahwa dia membelikan jepit rambut ini untukku.

"Hmp, ya sudah lah aku terima saja. Lain kali aku tidak akan menerima apa pun lagi."

"Perintah ratu aku dengarkan."

Setelah memakai jepit rambut dan cincin yang diberikan Koshiyu, kami semua berangkat menuju titik terakhir. Lagi-lagi kami datang lebih cepat dari yang aku duga. Semula aku berpikir bahwa akan sampai setidaknya butuh waktu 20 jam, tetapi jam 14 jam.

Botol pengisi mana sudah habis setengah dari persediaan, sudah habis setidaknya 520 botol. Ini cukup lebih rendah dari yang aku duga, baguslah kalau tidak harus sampai kekurangan botol pengisi mana ini.

"Oh ya Koshiyu, kelihatannya aku melihat di jarimu juga ada cincin juga. Apa jangan-jangan itu cincin yang sama dengan yang aku pakai?"

"Hahaha, ternyata setelah semuanya itu kamu baru menyadarinya sekarang ya Kioku? Benar cincin yang aku pakai memang adalah cincin pasangan dengan cincin yang beri kepadamu. Bagus bukan?"

Hah~ lagi-lagi aku dibuatnya terbungkam karena melakukan hal di luar pemikiranku. Kalau orang lain aku mudah memberhentikannya, tetapi kalau Koshiyu aku sama sekali tidak bisa menahannya. Dia selalu melakukan apa yang dia mau walau aku larang.

"Tahu begitu aku tidak menerimanya tadi. Sudah deh, kita sudah sampai di tempat terakhir. Kita selesaikan ini, dan dunia berhasil kita selamatkan."

"Ayo kita berjuang sampai terakhir!!"

"Hooo!!"

Kami mendatangi tempat terakhir yang memiliki lingkaran sihir yang bisa menghancurkan dunia ini. Mungkin kalau pembunuh ke lima ini dibunuh, maka lingkaran sihir di lima tempat ini bisa hancur dan dunia terselamatkan.

Tempat yang terakhir memiliki sistem negara yang sama, sistem parlementer yang masih mengandung kerajaan di dalamnya. Negosiasi terakhir dan pemancungan kepala pembunuh di tempat ini akan mengakhiri segalanya. Semoga itu adalah akhirnya.

"Selamat datang, dilihat dari pakaian nona, apa nona juga seorang ratu?"

"Benar, apa anda adalah kepala negara kerajaan ini?"

"Tentu saja, apa keperluaan ratu kerajaan lain sampai datang ke tempat ini? Apa yang diperlukan nona ratu ini? Apa hanya untuk sekedar berkunjung?"

Dari semua pemimpin yang aku temui selama ini, hanya orang ini saja lah yang menyambut dengan ramah bahkan terlalu ramah. Yaa mungkin yang di kutub Utara itu dan negara kerajaan di Timur Laut juga ramah, tetapi tidak seramah yang ada di hadapanku sekarang.

"Tidak, ada sesuatu yang perlu dibahas dan aku memerlukan kerja sama darimu. Ini menyangkut tentang keselamatan dunia ini, aku mohon bantuanmu."

"Keselamatan dunia? Apa yang ada di negara kerajaanku ini sampai bisa mengancam seluruh dunia?"

"Ada pembunuh yang berada di lima titik yang tersebar di dunia ini, salah satunya berada di negara kerajaanku, 4 lainnya kami berusaha tangani. Di negara kerajaanku dan 3 tempat lainnya sudah berhasil kami tangani, tersisa di negara kerajaanmu ini."


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C124
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión