"Aku senang mendengarnya," kata Therius sambil meletakkan gelas winenya dan berjalan mendekati Emma. Ia mengangkat tangan, hendak mengusap wajah gadis itu, tetapi sayangnya ia tidak bisa. Mereka berada di ruangan berbeda.
Ahh... saat ini rasanya ia ingin sekali menjadi seorang space master. Orang yang memiliki kemampuan mengendalikan ruang dapat dengan mudah berpindah tempat. Emma menarik napas panjang.
Mungkin benar apa yang orang-orang katakan, biasanya kita baru dapat menghargai apa yang kita miliki setelah kita tidak memilikinya. Selama ini ia mengangap biasa kehadiran Therius di sisinya.
Pria itu selalu ada bersamanya, bahkan di saat ia berduka dan menenangkan diri selama berbulan-bulan di luar kota, Therius memilih untuk bolak-balik antara kota raja dan rumah orang tuanya agar ia dapat tetap bekerja di istana dan terus pulang untuk bersama Emma.