Saat dia mendengarkan pria tua itu mengingat tentang masa lalu, melihat bagaimana dia menyalahkan dirinya sendiri, perasaan Ning Xi campur aduk.
Sang tetua yang ada di hadapannya bukanlah sang Raja Eropa yang menggetarkan seluruh dunia bawah tanah. Dia hanyalah seorang ayah biasa.
Tidak heran saat pertama kali mereka bertemu, Jace sudah sangat ramah padanya. Ternyata Jace melihat putrinya di dalam dirinya
"Meskipun Nona Caroline sudah meninggal, dia meninggalkan adegan yang paling indah pada semua orang. Dia bukan hanya bekerja keras untukmu. Itu juga untuk mimpinya. Aku percaya kalau dia tidak pernah menyalahkanmu!" kata Ning Xi.
"Kamu benar-benar berpikir seperti itu?" Mata Jace mendadak berkilat-kilat.
Ning Xi mengangguk. "Kalau aku seperti itu."
"Terima kasih …." Jace mengembuskan napas panjang seakan-akan dia akhirnya bisa menaruh bebannya yang berat.