"Maksud kamu?" Suara Bagas yang mengintrupsi. Rasa kantuknya hilang begitu mendengar apa yang sahabat putrinya ini katakan.
Cecil menoleh menatap papanya Cia lalu melanjutkan, "kebakaran itu di sengaja, benar yang kayak Alex bilang. Di sabotase."
"Cil, jelasin yang detail." Tuntut Cia.
"Ada yang sengaja bakar buku diruangan itu. Menurut lo siapa yang nekat? Maya?"
Alis Cia saling bertautan lalu menggeleng, "segila-gilanya itu cewek dia nggak akan senekat itu. Paling jago adu bacot atau nggak jambak rambut. Dan mustahil banget, untuk apa dia bakar pustaka? Mau bunuh si Fandi gara-gara di putusin? Jauh banget kalau alasannya itu."
"Niat celakain lo," ucap Jo.
Cia geleng lagi, "dia nggak tau gue ada di dalam. Fandi aja sadar ada gue waktu gue nelpon Cecil."
"Oh iya, gue samar dengar suara cowok yang manggil nama Cia." Timpal Cecil.
"Dan si Maya ada tabrakan sama siswi di tangga, dia nggak tau wajahnya tapi hapal sama aroma parfumenya, dan lo tau siapa?"
selamat membaca semuanya, jangan lupa tinggalkan komentarnya guys, biar aku semangat update.