Cia menaikkan sebelah alisnya, "buat apa dia nanya sama lo? Kenapa nggak ngubungin gue langsung? Selama gue di sana nggak sekalipun dia ngontak gue, dan sekarang nanyak kejelasan melalui lo? Banci banget." Sewotnya.
Semua terdiam, mereka saling pandang karena suara Cia terdengar emosi dan kecewa. Rendra heran, pasti ada yang terjadi sebelum ini. Pikirnya.
"Emang apa yang terjadi? Gue pikir lo berdua bakal pacaran. Sorry bukannya gue kepo." Dia merasa serba salah.
"Tadinya gue juga mikir gitu. Kalian ingat nggak pas kita ke taman bermain kapan hari itu?" Semuanya ngangguk, dan mengalirlah cerita dari Cia.
"Gue bukannya jelek-jelekkin dia, tapi gantle kek, kalo nggak mau temenan lagi ya udah ngomong baik-baik jangan ngilang kayak hantu, giliran gue ada cowok lain malah kepanasan." Ketusnya.