Hilman tidak tahu kalau mereka sudah ada di depan toko Farhan. Farhan tersenyum pada orang itu dan membiarkan orang itu menyentuh dagangannya. Dalam hal ini, Hilman bisa melihat kengerian orang di depannya.
"Kamu kenal dengan orang ini?" tanya pria itu pada Farhan sambil menunjuk ke arah Hilman.
"Tahu, Bang. Dia orang baru di sini. Tapi dia hanya sementara tinggal di sini. Mungkin besok, tidak ada di sini lagi," jawab Farhan dengan santai. Farhan mengambil uang lima puluh ribuan dan menyerahkan uang itu pada pria bertubuh tegap itu.
Pria itu mengambil uang dari Farhan dan memasukannya ke dalam saku. "Hari ini sungguh beruntung karena ada yang membayarku dan teman-teman untuk dipukuli."
Hilman diam karena bicara pun sudah tidak guna. Ia takut kalau akan menjadi bulan-bulanan mereka. Ia pun merasa geram, mengapa Farhan menyerahkan uang pada pria itu. Padahal pria itu tidak melakukan apapun untuknya.