Mars bangun jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi dan di sampingnya ada istrinya yang masih memejamkan matanya, tidak biasanya Rora masih tertidur di jam segini mungkin gadis itu kelelahan.
"Sayang ..." Mars mengusap pipi itu lembut lalu memberikan kecupan di kening juga kedua pipi gadis itu.
"Bangun sayang. Udah siang!" ucap Mars kembali, tapi anehnya Rora sama sekali tidak terganggu.
"Sayang ..." Mars mulai menepuk pipi Rora pelan tapi gadis itu masih tidak terbangun.
"Sayang bangun jangan bercanda, oke!" Kata Mars wajah lelaki itu sudah nampak cemas, Mars takut hal buruk terjadi pada istrinya.
Mars segera menghubungi Vidio pada mamanya. Diva di seberang pun langsung mengangkatnya dia mengernyit saat melihat wajah cemas putranya.
"Mars ada apa?" ucap Diva saat Mars tetap diam dengan wajah cemasnya.
"Mama kenapa Rora nggak bangun-bangun? Mars udah coba buat bangunin dia tapi dia tetep nggak bangun bahkan nggak terusik sama gangguan Mars. Rora kenapa, Ma?"