Angin malam yang dingin menembus baju tipis yang ia kenakan, kedua tangannya saling mengusap menghalau rasa dingin itu.
Bibirnya pucat pasi, dia merasa kedinginan tapi dia enggan beranjak dari sana. "Jihan!" Mendengar namanya di panggil wanita itu pun menoleh menatap ke lawan bicara yang saat ini menatapnya dengan sorot mata sendu.
"Masuk! di luar dingin." Dengan lemah dia mengangguk ikut masuk bersama temannya Acha, malam ini Jihan memutuskan untuk menginap di rumah Acha karena paksaan dari temannya itu.
Sebelumnya memang Jihan sudah mengatakan semua yang terjadi pada keluarganya, dia tahu jika itu semua termasuk aib keluarganya namun Jihan tidak bisa jika harus memendamnya sendiri.
Alhasil setelah pertengkarannya dengan Gibran, Jihan memilih pergi. Ada Gibran di rumah dia yang akan menjaga Ara. Pastinya Gibran bisa memberi alasan kepada putrinya tentang kepergiannya.