Sementara Kiai Wungu dan Nyai Wungu masih menghina Ratu buaya, Putri Galuh, Dewi Ambiwati dan Mbah Darmo sebagai juru kunci Ratu buaya.
"Eh kanda juru kuncinya itu namanya Mbah Darmo toh," kata Nyai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.
"Oh Mbah Darmo, baru tahu aku namanya," kata Kiai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.
"Iya kanda, si Mbah Darmo namanya orang tua juru kunci Ratu buaya itu," kata Nyai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.
"Eh Mbah Darmo! Daripada kamu menjadi juru kunci Ratu buaya edan dan menyeleksi laki-laki tampan untuk di jadikan pemuja Ratu buaya edan, lha mending kamu pulang sana, menimang cucu!" kata Kiai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.
"Atau menikmati segelas teh di rumah!" kata Nyai Wungu sembari bola matanya mengarah pada lawan bicaranya.
"Ha ha ha," tawa kiai Wungu terbahak-bahak.
"Ha ha ha," tawa Nyai Wungu terbahak-bahak.