Mereka berdiri di sudut parkiran bawah tanah. Ratu terus menunduk, membuat Raja harus menangkup dagunya dan menengadahkan wajah Ratu.
"Kamu baik-baik saja?" tanya Raja. Ia melihat kesedihan di wajah sang kekasih. Perasaan Ratu lebih penting dibanding ucapannya. Mungkin Ratu mengucapkan sanggup untuk bertunangan dengan Danang. Namun, Raja tahu. Jauh di lubuk hati Ratu, ia juga merasakan sakit yang sama dengan hatinya saat ini.
"Aku baik-baik saja. Raja, aku …."
"Aku sudah dengar. Bersabarlah! Aku akan mencari cara agar ayahmu membatalkan perjodohan kalian. Aku tidak akan menekan kamu untuk bersamaku saat ini. Aku tahu, kamu terpaksa," ucap Raja. Ia menarik Ratu ke dalam pelukannya.
Seketika itu pula, ia menangis. Ia sangat tersiksa. Hatinya sangat sakit memikirkan mereka harus berpisah.
"Aku mencintaimu. Maafkan aku. Aku harus mengabulkan keinginan Papa. Maafkan aku, Raja, hiks …." Ratu memeluk kekasihnya semakin erat.