"Ah, capeknya." Tristan membuka baju dan menyambar handuk.
"Sayang!"
"Hem. Ada apa? Mau mandi bareng?"
"Ikh, jangan bercanda. Aku mau bicara serius," gerutu Haruna.
Tristan tidak jadi masuk ke kamar mandi. Ia menghampiri Haruna dan duduk di sampingnya. Mereka duduk di tepi ranjang.
"Ini soal asisten kamu." Haruna mengawali diskusi mereka.
"Ada apa dengan Levi?"
"Jadi, ternyata Sari menyukai Levi. Tapi, asisten kamu itu gak bisa ditebak isi hatinya. Aku mau minta tolong sama kamu. Tolong cari tahu, Levi itu suka sama Sari tidak," ucap Haruna.
"Akan aku cari tahu, tapi …."
"Tapi, apa lagi?" tanya Haruna dengan tatapan curiga.
"Harus ada ulahnya."
"Apa?"
"Umumkan pernikahan kita secara resmi. Aku tidak tahu apa alasan kamu menyembunyikan pernikahan kita. Aku sudah lelah sembunyi-sembunyi dari orang lain. Kita tidak bisa bergandengan tangan di depan orang lain. Rasanya seperti sedang berselingkuh dengan istri sendiri," keluh Tristan.