Capítulo 279: JATUHNYA TEMBOK

Kire semakin tinggi dan setiap saat dia menghantam dinding, benturannya begitu dahsyat.

"Bagaimana dia bisa melakukan itu?" tanya dia.

"Bagaimana kita bisa melakukan itu?" Erik bertanya. "Aku sedang mengalirkan kekuatanku kepadanya. Agar dia bisa menggunakan kita berdua sekaligus. Tulang dan badannya menjadi keras seperti baja dan dia menjadi lebih besar lagi dari ukurannya sekarang. Dia akan bisa membuat benturan tanpa terluka parah."

Lalu Erik hampir jatuh.

Dia cepat-cepat menangkapnya dan menahan dia di dadanya.

"Kamu lemah." Katanya lembut di tengah kekacauan itu.

Dia dengan hati-hati menggeser rambutnya dari wajah Erik untuk memeriksa suhunya.

Xaden merasakan dada nya menegang karena tindakan penuh kasih dia terhadap Erik dan selama beberapa menit, dia sangat cemburu.

Dia cepat-cepat memalingkan muka dan menyembunyikan perasaannya agar tidak ada yang menyadari.

"Aku akan baik-baik saja." Kata Erik.