Darah, mulai mengalir di atas meja, menetes ke lantai keramik berwrna putih bersih dengan derasnya derasnya hanya dengan satu kali tebasan sebuah pisau berukuran besar dan tajam, darah terciprat ke wajah, dengan ukiran senyum dan binar mata yang begitu menyala, seakan dia benar-benra merasakan kepuasan atas apa yang tengah dia lakukan, di tangan kanannya sebuah pisau yang tadi di ayunkannya, di tangan kirinya tertenteng sebuah kepala yang telah terpisah dengan badannya.
Di ambilnya sebuah box kardus, dan mulai di isinya potongan kepala itu, dan packingnya dengan sangat rapi untuk di kirimkannya.
Suasana malam tampak begitu mencekamkan. Hawa dingin serasa menusuk sampai ke sumsum tulang. Jalanan begitu sepi hanya terlihat beberapa mobil yang berlaulalang, karena waktu telah menunjukan pukul 11.32pm. Toko-toko telah tutup, hanya beberapa toserba 24jam saja yang masih belum menghentikan aktifitasnya. Beberapa orang berlaulangan masih terlihat.