Seumur-umur baru ini ia ditindas kakak kelas, menjadi korban bully. Nyalinya sebagai troublemaker seketika menciut berhadapan dengan tiga perempuan modis di depannya. Ia sudah pasrah, mungkin hidupnya tidak akan lama lagi, mungkin sampai di rumah dirinya hanya tinggal nama.
Mah, Pah, Gil, maafin Dita kalo Dita punya banyak salah sama kalian. Dita harap kalian bisa mengikhlaskan kepergian Dita yang tragis ini. Entah kesambet apa ia membatin berpamitan pada seisi rumahnya dari dalam hati, percaya diri jika kedua orang tua juga Gilbran adiknya mendegar. Memang dasarnya Dita otaknya selalu geser.
“Kalo sampe gua liat lu masih deket-deket sama Rifky, gua bakal—”
— Un nuevo capítulo llegará pronto — Escribe una reseña