Kenangan silam, membawanya ke dalam pikiran suram. Kejadian demi kejadian yang telah lalu, memori yang usang kini mulai bersinar. Selama masih ada harapan, maka pertemuan hanya menunggu waktu. Lama tidak bertemu, sekali bertemu hanya sekejap mata. Begitu lika-liku kehidupan yang harus ditanggung. Ken telah melewati beberapa jam berada di ruangan itu sendiri. Ia tidak puas memandangi dan bahkan ia memiliki video tentang Akira dan telah membuat beberapa rekaman tentang wanita itu.
Obsesi yang berlebihan terhadap hadirnya sang istri, membuat pria itu tidak tahu keadaan di luar. Bahkan alarm panggilan tidak digubrisnya sama sekali. Malahan sudah ia matikan suaranya dengan sekali menggunakan mode sunyi. Menandakan tidak bisa diganggu oleh siapapun.