Capítulo 1: chapter 1 : PERTEMUAN DENGAN PANGERAN
Teng...tong...teng...tong..(bunyi lonceng sekolah) hiyaaa(teriakan seorang gadis) hwaahahah(tawa beberapa gadis anak sma) yg bener? (cerita) eh hai... gimana liburannya seru? eh iya dong blabla bla..bla (sura ribut-ribut anak sekolah dari kejauhan ). sementara itu...
"arghhh... ck(berdecak) sekolah lagi? uhhh ga seru ah! masa liburan cuman satu bulan ? satu tahun kek? sistem sekolahan itu ga seru banget ck (berdecak) dasar sekolah sial*n !!"
ocehan seorang gadis SMA tingkat 2 dengan baju seragam yang agak acak-acakan.
"argghhh ....(teriak) sebenarnya sampai kapan aku harus sekolah?! ini ga adil banget . Masa sih orang yg ga mau sekolah harus sekolah ?
Belajar itu kan ga bisa dipaksakan?" gadis itu melanjutkan ocehannya yang sudah muak dengan belajar.
Arin adalah seorang siswi dari Sma Swasta terkenal yang sangat bosan dengan belajar. Ia adalah anak dari seorang presdir ternama di kota Z . Ia punya Kasih sayang Ayahnya yang merupakan Kartu Kredit unlimited berjalan. Apa saja ia inginkan maka ayahnya akan mengabulkannya dalam seketika layaknya seorang Jin yang bisa mengabulkan permohonan apapun. ya dia adalah putri kesayangan ayahnya. Arin bukanlah satu-satunya putri ayahnya. Sebenarnya arin memiliki saudari kembar. Tetapi karena ayah dan ibunya bercerai saat arin berumur 5 tahun, Arin pun terpaksa berpisah dengan saudari kembarnya itu. Sekarang gadis itu beranjak 16 tahun, dan pastinya ia tak mengingat bahwa ia dulunya memiliki saudari kembar. Bahkan wajah ibunya saja dia tidak tau. Arin yang besar dengan kasih sayang dan perhatian ayahnya yang berlebihan membuat dia tumbuh menjadi orang yg manja sekaligus pemalas.
"uhhh.. kenapa harus sekolah sih?! Ayah juga, kenapa maksa aku sekolah? sampai ngancem-ngancem segala bilang gak akan ngakuin aku sebagai anaknya kalau aku ga sekolah?! ayah kenapa sih ? apa ayah ga sayang lagi ya ama aku? sekolah kan cuman hal sia-sia?" kata gadis itu bergumam kesal sambil berjalan menuju gerbang sekolahnya.
Tak jauh dari tempat ia berjalan, ia melihat sosok yang sangat mengerikan dan yang paling ia benci sedang melakukan inspeksi kedisiplinan di gerbang sekolahnya. Sosok itu adalah seorang guru Bk yang sedang menjalankan tugasnya di hari pertama masuk sekolah.
"ahh sial.. aku lupa membawa dasi dan topi untuk upacara lagi?". kata arin sambil bersembunyi di pohon depan sekolahnya.
sambil mengintip ke arah monster kedisiplinan alias guru Bk itu .
"hmmph" seringai senyum arin agak kesamping di wajahnya menunjukkan bahwa ia punya rencana untuk menghindari monster kedisiplinan alias guru Bk itu.
Arin memutar balik arah ia berjalan menuju belakang sekolah dan memanjat tembok sekolah." Ahhh ini sih kacang (mudah) bagiku
malah kacang hijau" katanya dengan bangga terhadap dirinya sendiri.
" wahhh..baru kali ini ku lihat seorang gadis Sma memakai celana dalam warna pink dengan corak stoberi? cih kekanak-kanakan banget " kata seorang pria agak jakung berambut putih dengan gaya norak ala pangeran yang sedang bersandar di dinding belakang sekolah itu.
Bersambung....
Estado de energía semanal
-- Ranking de
Poder 
-- Piedra de
Poder