Tidak menggubris Fei dan Rei yang datang, Ren memejamkan matanya dan mulai memegangi kepala si bapak. Dia berkonsentrasi dibantu Mpu Semadya untuk mengalirkan energi kanuragan. Apakah itu bisa menangani stroke si bapak?
"Terus pusatkan energi cakra Panjenengan di kepala si bapak, Gusti." Suara Mpu Semadya terus bergema di kepala Ren. "Terus alirkan energi cakra Panjenengan ke titik cakra Sahasrara dia. Rasakan energi yang ada di sana," tutur Mpu Semadya.
Ren membalas ucapan Mpu Semadya menggunakan bahasa batin, "Mpu, aku bisa merasakan energi di bapak di tubuhnya ini kacau."
"Tentu saja, Gusti. Energi yang kacau akibat hidup tidak terpola dengan sehat, tentu saja akan menumbangkan dia, cepat atau lambat." Mpu Semadya mengelus jenggotnya di dalam ruang jiwa di kepala Ren.
"Mpu, apakah penyaluran energi cakra seperti ini akan menyembuhkan dia?"
"Tidak serta merta sembuh, Gusti. Kondisi si bapak itu sudah tergolong parah, harus mendapatkan pengobatan bertahap."