Aku pun membalas senyumnya, "Aku, kamu dan kita tidak akan bisa menduga apa yang terjadi nantinya. Bisa saja pernikahan itu tidak terjadi, batal."
"Hah, kamu berharap pernikahan itu tak terjadi ya?"
"Ya benar sekali, bahkan aku berharap pria yang ada di depanku ini kembali terjatuh dari tali dengan pengait itu!"
"Uh, kamu. Itu rasanya sakit tau!"
"Ya begitulah, lain kali jaga jarak dengan gadis lain"
"Hey, itu tak akan mungkin. Aku setiap hari bertemu dengan gadis- gadis, bahkan di kantor atau di luar"
"Ya benar, tapi juga tidak harus berdua kan?"
"Ah ya maaf, maaf. Apa kamu masih marah padaku? Apa yang harus kulakukan agar kamu tidak marah?"
"Tidak ada, aku tidak marah padamu. Ya ucapanmu ada benarnya, ya baiklah selagi kamu terus terang padamu tidak akan jadi masalah kedepannya"
"Ya... sejak tadi aku melihat paman sedih begitu, apa benar ia sedih karena gadis itu?"
"Gadis yang mana?"
"Tentu saja Rembulan!"