Aku tersenyum manis, "Lain kali saja, simpan saja tenagamu itu"menekan tombol lift.
Menunggu beberapa saat, dan pintunya terbuka. Aku dan Chan segera masuk ke dalam lift. Hanya ada kami berdua disini.
"Menurutmu jika ada dua orang dalam lift apa yang akan mereka lakukan?"tanya Chan melihat ke arahku.
Sementara aku melihat ke depan pintu lift, "Saling membunuh!"
Chan mengelus-elus leher belakang, "Ah, ya…ya…lebih pantas begitu ya. Apa tak ada yang lain, yang bisa dilakukan?"
"Tidak ada, hanya membunuh. Siapa yang keluar, dia lah pemenangnya. Bukankah itu yang sering dilakukan? Mafia sepertimu!"senyumku.
"Ya. Tapi tidak semuanya. Bagaimana kalau kita melakukan hal lain?"
"Apa? Seperti membantingmu ke lantai?"
"Tidak seperti…."mendekatkan dirinya padaku, hingga aku menjauh darinya.
Tidak di sangka, langkahku perlahan-lahan telah habis dan terpojok. Chan pun di depanku, ia membuatku terkurung. Menatapku seolah-olah ada sesuatu.