WARNING 21++
Di bawah umur dilarang membaca cerita ini!
****
Lima menit kemudian setelah Xue Xuan Yuan alias Yu Xi berjalan mencari jalan keluar dari hutan itu, tiba-tiba saja tubuhnya menjadi aneh. Kakinya gemetar. Tubuhnya panas.
"Aduh gawat… mengapa seluruh tubuh ku tiba-tiba jadi tidak bertenaga?" tanya Xue Xuan Yuan pada dirinya sendiri. "Dan juga mengapa tubuh ku jadi panas sekali?"
"Gawat!"
"Mereka-mereka si jahanam ini, benar-benar tak tahu malu!" geram Xue Xuan Yuan. "Pasti gadis ini diberi obat perangsang sebelum pingsan tadi!"
"Efek obat perangsangnya belum menghilang. Gawat! Aku harus segera meninggal tempat ini secepat mungkin." Xue Xuan Yuan pun perlahan-lahan melangkah selangkah demi selangkah. Meskipun kakinya lemas dan tidak bertenaga, tapi dia menguatkan dirinya untuk tetap melangkah. Dia tidak mau terus-terusan terjebak di hutan gelap dan sepi itu. Bisa-bisa muncul lagi berandalan bejat yang ingin mengambil keuntungan darinya.
Di sisi lain, seorang CEO tampan yang sedang melakukan perjalanannya ke rumah sakit, tiba-tiba saja racun dingin di tubuhnya kambuh. Tubuhnya mengigil kesakitan menahan hawa dingin yang mulai menyebar ke seluruh tubuhnya itu.
"Tuan muda, sekitar delapan kilometer lagi baru sampai ke rumah…" ujar asisten CEO tampan itu. "Tubuh tuan muda… apakah tuan muda masih bisa menahannya?"
"Tidak ada waktu lagi…" kata CEO tampan itu. "Berhenti di dalam hutan itu saja…"
"Baik, tuan muda…" asistennya itu pun memberhentikan mobilnya di hutan tak jauh dari jalan raya.
"Wei Yang menjauhlah dari ku sekarang juga…" pinta CEO tampan itu.
Tubuh CEO tampan itu pun sudah mendigin bagaikan es.
"Baik tuan muda…" jawab asistennya. Wei Yang pun turun dari mobil dan menjauhi dari tuan mudanya.
"Aakh!" pekik CEO tampan itu kesakitan. Hawa dingin itu semakin menyebar ke seluruh tubuhnya.
"Aku… aku harus menahannya…" batin CEO tampan itu. Dia pun berusaha dengan sekuat tenaga untuk menahan rasa sakitnya.
Sedangkan Xue Xuan Yuan masih melangkah menyusuri arah jalan keluar dari hutan yang sepi dan gelap itu.
"Gawat! Kelihatannya efek dari obat perangsang ini bertambah parah…" batin Xue Xuan Yuan menahannya. "Aku… aku berenkarnasi ke tubuh gadis bodoh ini juga tidak dapat membawa obat apa pun ke mari. Sial! Aku harus segera ke rumah sakit terdekat..."
"Apa itu?" langkah gadis cantik itu pun terhenti begitu melihat sebuah kendaraan berwarna silver yang berada di hutan tak jauh darinya. "Itu kan… mobil?"
Gadis itu pun melangkah mendekati mobil berwarna silver yang tak jauh darinya itu.
"Numpang tanya, apakah ada orang di dalam mobil?" tanya Xue Xuan Yuan. "Maaf, aku sedang membutuhkan bantuan. Apakah boleh mengantarkan kau ke rumah sakit terdekat?"
"Siapa itu?!!" batin CEO tampan itu.
Ketika Xue Xuan Yuan hendak menaiki mobil itu, tiba-tiba saja tangannya di tarik masuk ke dalam mobil dengan paksa. Di luar dugaannya, kedua tanganya di sekap ke atas dan tubuhnya berada di bawah seorang pria tampan yang tidak ia kenal.
"Pria yang sangat tampan muncul di hadapan ku!" batin Xue Xuan Yuan menatap ke arah pria tampan yang sekarang sedang menindih tubuhnya itu. "Namun, ada aura racun di sekitar tubuhnya. Dan kelihatannya dia…"
"Siapa kamu?!" tanya CEO tampan itu dengan tatapan penuh selidik.
"Hawa dingin yang begitu kuat. Ini… apakah dia terkena racun dingin?!" pikir Xue Xuan Yuan ketika menoleh ke samping dan menatap tangan pria yang sedang menyekap tangannya itu.
Hawa dingin CEO tampan itu perlahan-lahan tubuh yang tadinya sedingin es kini perlahan-lahan mulai turun.
"Ini adalah racun langka, dan orang yang membuat dan mengembangkan racun ini tak lain adalah Er Lang. Tapi, bagaimana pria ini bisa terkena racun dinginnya Er Lang?" batin Xue Xuan Yuan heran.
"Aku sudah tidak kuat lagi!" CEO tampan itu pun mulai berkeringat dingin. Dia berusaha menahan rasa sakit itu. "Cepat katakan! Siapa yang mengirim mu kemari?!"
"Gawat! Aku sendiri juga tidak bisa bertahan lebih lama lagi!" batin Xue Xuan Yuan. Tubuhnya makin panas karena efek obat perangsang itu. Dia semakin tidak bisa mengontrol nafsunya. "Tapi…" gadis itu menyunggingkan senyuman di sela-sela bibirnya. "Kebetulan sekali aku menemukan pelampiasan!"
Xue Xuan Yuan pun menarik dasi pria tampan itu mendekat ke arahnya. Tatapan mereka kini saling beradu. CEO tampan itu sempat terkejut, tapi setelah itu wajahnya jadi memerah.
"Kobaran api nafsu yang ada di dalam diri ku ini, akhirnya bisa dipadamkan oleh mu, ganteng!" batin Xue Xuan Yuan tersenyum penuh kemenangan. Gadis itu pun mencium CEO tampan itu dengan penuh nafsu.
CEO tampan itu terkejut.
"Apa-apaan gadis ini?" batin CEO tampan itu. "Tapi kenapa aku tiba-tiba…"
"Ukh!!! Racun dingin ku…" batin CEO tampan itu lagi seraya tangannya mendorong kepala gadis itu lebih maju lagi. "Tidak begitu sakit lagi…"
"Ukh!" Xue Xuan Yuan sempat tersentak melihat pria tampan itu merespon dan membalas ciumannya. Bahkan pria tampan yang galak itu tiba-tiba saja menjadi liar. Menciuminya begitu dalam.
Demi penyembuhan efek obat perangsang ini, gadis itu pun membiarkan lelaki itu mengambil keuntungan darinya. Dia membiarkan pria tampan itu melucuti pakaiannya, dan mengecup seluruh tubuhnya.
Toh ini juga bukan tubuh ku. pikir Xue Xuan Yuan sambil menikmati setiap cumbuan pria tampan itu.
Gadis itu membiarkan pria tampan itu menyentuh semua miliknya, termasuk kedua gumpalan yang terpampang begitu jelas dan tampak kenyal itu. Dia membiarkan pria tampan itu mengecup, menjilat, dan menghisap gunung yang sudah meruncing itu.
"Hmmm…." desah Xue Xuan Yuan nikmat. Mungkin ini adalah pertama kalinya bagi Xue Xuan Yuan menikmati sentuhan dan belaian pria. Tapi tidak dengan tubuhnya melainkan tubuh orang lain. Tapi tidak ada salahnya, toh itu juga demi penyembuhannya dari efek obat perangsang.
Xue Xuan Yuan sempat tersentak melihat pria tampan itu membuka kancing celananya dan mengeluarkan benda aneh dari dalam celana itu.
"Apa itu?" tanya Xue Xuan Yuan. "Hei! Kau tidak berniat untuk memasukkannya kan ke dalam…"
Belum sempat Xue Xuan Yuan menyelesaikan ucapannya, CEO tampan itu sudah lebih dulu memasukkan sang adik ke dalam liang kenikmatan yang telah basah itu.
JLEB! Darah keperawanan itu pun pecah.
"Akh! Sakit!" pekik Xue Xuan Yuan. "Hei! Kau gila ya?! Sakit sekali tau!"
"Tenanglah nona... ini akan nikmat nantinya." bisik CEO tampan itu di sela-sela kesibukan tangannya yang sedang meremas dan memplintir gunung yang runcing itu. "Mungkin ini yang pertama kalinya bagi mu… tapi ini juga yang pertama kalinya bagi ku… karena kau yang memulainya duluan, maka kau jugalah yang harus mengakhirinya!"
Pria tampan itu pun tanpa segan-segan memajukan mundurkan pinggulnya.
"Ukh! Akh! Sakit! Tolong lebih lembutlah sedikit…." pinta Xue Xuan Yuan dalam desahnya. "Hmmmm… ahhhh…. Mmmnnnn…"
Karena itu yang pertama kalinya bagi gadis cantik itu, CEO tampan itu pun bersikap lebih gentle.
***
To Be Continue…