Terkadang buka pintu minta maaf juga butuh waktu apakah pantas mendapatkan itu semua? Dalam pikiranku selalu memikirkan hal tersebut. Belum pernah tuh, selama hidup aku harus rela menahan emosi demi Firdaus maupun Lusi. Sehingga aku memutuskan tidak melakukan balas dendam kepada mereka.
Satu sisi ingin balas dendam! Sisi lain takut ketahuan. Nanti bisa gawat dong, selagi punya alasan sih enggak apa-apa. Lah! Aku malah kehabisan berikan alasan apa lagi? Tidak mungkin kalau alasan itu-itu saja. Walau hanya dalam pikiran belum keberanian akan tumbuh lagi. Persoalan masalah ini sudah terjadi pada saat masih SMP.
Pada waktu itu, emosiku masih labil. Tak mampu untuk menahan lagi karena sudah keterluan banget. Saking sering banget mengejek diriku terlalu kurus banget, dan suka sembunyikan sepatu. Padahal aku sama sekali enggak punya salah sama mereka, kalau pun ada yah setidaknya bilang padaku. Jangan membuatku kesal deh.