Descargar la aplicación
44.51% One Piece: Pemanggil Servant / Chapter 69: Bab 69

Capítulo 69: Bab 69

Setelah menutup pintu kamarnya, Robin menyandarkan punggungnya. Sekarang dia sendirian sambil mencoba menenangkan diri.

"Sungguh hari yang tak terduga..." Robin berbisik pelan dengan kepala tertunduk.

Seperti biasa, dia berpikir bahwa hari ini adalah hari yang sama seperti hari-hari lain yang telah dia lalui. Dikejar dan melarikan diri... tapi dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan bertemu dan diselamatkan oleh Vermillion.

'Meskipun Anda tahu bahwa saya sering berkhianat, Anda tetap mau menerimaku. Apakah karena aku bisa menerjemahkan teks sejarah? Apakah karena Anda menginginkan senjata kuno yang sama yang diinginkan oleh Crocodile? Atau sekedar tertarik dengan teks sejarah?'

'Atau apakah karena Anda benar-benar menginginkan saya menjadi rekan Anda?' Memikirkan hal ini, Robin tak henti-hentinya bertanya dalam hati. Tapi tak lama kemudian dia menggelengkan kepalanya.

'Untuk sekarang aku akan tetap tinggal di kapal ini, adapun tentang Crocodile... semoga dia tidak marah padaku.' Membayangkan wajah marah Crocodile, Robin mulai tersenyum kecil. Dia memang telah berjanji kepada Crocodile, tapi sekarang dia telah bergabung dengan kelompok Bajak Laut Drake.

'Meskipun dia marah, tapi seharusnya dia tidak akan berani mengejar Bajak Laut Drake, kan?'

Baginya, dari pada bekerja untuk Crocodile, Robin lebih memilih untuk tetap bersama dengan Vermillion. Setidaknya kelompok Bajak Laut ini terlihat lebih ramah.

"Selain itu, dengan Bounty-ku yang kecil, aku rasa mereka tidak akan terlalu tertarik untuk berkhianat dan menyerahkanku kepada World Goverment.' Robin tersenyum. Untuk pertama kalinya, dia merasa Bounty miliknya tidak lagi seberapa. Bagaimanapun Bounty total Bajak Laut Drake sudah mencapai miliaran.

'Hmm... Vermillion nampak sangat tertarik pada Devil Fruit, nampaknya aku harus mengumpulkan beberapa informasi tentang keberadaan Devil Fruit lain. Setidaknya hal ini akan dapat meningkatkan statusku di kapal ini.'

Selesai membuat rencana, Robin berdiri lalu melihat ke arah sekeliling ruangan. Kamar yang dia tempati tidak terlalu besar, tapi kamar ini telah diisi dengan perabotan indah yang dapat memanjakan mata.

Saat menyapu kamarnya, mata Robin tertuju pada setumpuk buku di atas meja. Berjalan mendekat, Robin menemukan sebuah catatan yang diletakkan di sebelah tumpukan buku-buku itu.

Duduk di meja membaca, Robin mengambil catatan itu lalu membacanya.

[Hanya ada sedikit buku yang tersedia di kapal ini, aku telah mengumpulkan beberap buku yang mungkin saja menarik minatmu.

Buku pertama adalah buku yang saya tulis secara pribadi. Buku itu berisi tentang kisah yang pernah saya dengar dari Scheherazade, judulnya adalah; 1001 Nights.

Bukunya masih belum selesai... tapi jika kamu tertarik, aku dapat melanjutkannya untuk-mu.

Jika kamu membutuhkan buku lain, maka temuilah Emiya, Dio Brando atau Scheherazade. Kamu dapat meminjam buku mereka, katakan saja bahwa aku telah mengijinkanmu.

Omong-omong, Dio Brando suka merendahkan orang dan kata-katanya tidak terlalu menyanjung. Jadi jangan terlalu dipikirkan.

Nikmati waktu membacamu dan aku harap kamu menikmati masa tinggalmu di kapal kita.

Vermillion.]

Membaca catatan ini, entah mengapa dia ingin tersenyum, hatinya juga menjadi lebih tenang. Dengan lembut, Robin meletakkan catatan itu di atas meja.

Tapi tak lama kemudian, Robin sedikit mengernyit. Sekali lagi, dia mengambbil catatan itu lalu meletakkannya di dalam pakaian pribadinya.

Setelah itu Robin mengambil buku berjudul; 1001 Nights yang telah ditulis oleh Vermillion secara pribadi. Tak lama kemudian Robin mulai tenggelam dalam kisah menarik tersebut.

***

Setelah mengantar Robin ke kamarnya, Vermillion memutuskan untuk mengunjungi kamar Drake.

Ketika sampai, ternyata Drake masih belum kembali ke kamarnya. Vermillion memutuskan untuk duduk di atas tempat tidur Drake sambil menunggu kedatangan wanita itu.

"Hmm, wanita ini memang tidak pernah berubah." melihat beberap botol anggur yang ditata rapi di dalam kamar, Vermillion hanya bisa tersenyum kecil.

***

Tak lama kemudian, Drake kembali ke kamarnya sambil membawa sebotol anggur. Melihat Vermillion yang berbaring di tempat tidurnya, Drake menahan senyum bahagia.

'Apakah kamu telah tidur, Vermillion?' Drake berbisik pelan.

Berjalan ke samping tempat tidur, Drake mengelus wajah Masternya dengan pipi merona.

'Nampaknya Anda lelah, kalau begitu selamat malam.' Ucap Drake dengan lembut. Melepas pakaiannya, Drake mengambil selimut lalu berbaring tepat di samping Masternya.


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C69
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión