Zelyn seketika memalingkan wajahnya lagi begitu menyadari kebodohannya saat melihat tubuh dengan otot-otot perut yang tercetak jelas itu. Bahkan ia seperti menahan napas saat melihat pinggul yang lebar dan kaki panjang serta kuat itu. Seolah saat ini paru-parunya tak mau mengisi udara.
Pada usianya yang sudah terbilang dewasa, ia belum pernah melihat pria asing setampan, sekuat dan berotot yang hampir telanjang dengan hanya pelindung celana dalam berkaret. Ini semua bagaikan mimpi buruk sekaligus memabukkan yang membuainya hingga tidak ingin sadar dari semuanya.
Selama ini, ia hanya sibuk belajar dan menggambar di atas kertas untuk mendesain bangunan tanpa sedikit pun memperhatikan kaum pria. Tidak seperti beberapa temannya yang suka melihat video pria setengah telanjang dan terlihat seksi. Ia sama sekali tidak pernah menyangka jika bisa melihat langsung pria yang terlihat sangat penuh vitalitas dan seksi berdiri tepat di hadapannya dengan kaki terendam di air.