"Aku ingin menyentuhnya.." Bisik Varell tepat ditelinga Mia.
Wajah Mia memerah, tatapan Varell membuatnya gugup seketika.
"Sentuh saja.." Ucap Mia mengijinkan dengan malu-malu.
Varell lantas duduk dengan tegak, Mia telah memejamkan matanya menunggu Varell menyentuhnya, mungkin Varell akan mencium bibirnya lembut tapi kemudian yang ia rasakan adalah usapan lembut tepat di permukaan perutnya.
"Nak.." Varell berbisik, ia mendekatkan kepalanya tepat di permukaan perut Mia.
Mia membuka matanya dan tersenyum malu. Ia telah salah mengira tapi ia sama sekali tidak kecewa.
"Hallo.. Ayah akan setia menunggumu hingga lahir, ayah akan menjagamu dan melindungimu dan juga ibumu." Ucap Varell dengan lembutnya.
Rasanya menggelikan mendengar Varell berbicara pada perutnya, ada perasaan bahagia yang meletup di dadanya, Mia hanya dapat membalasnya lewat belaian hangat pada puncak kepala Varell.
"Sayang..." Mia memanggil dengan lembut.