Briena turun ke bawah setelah berhasil menidurkan si kembar yang tadi sempat terbangun. Wanita itu menyuruh Bi Ratih untuk menemani si kembar. Briena duduk di sofa depan Tv, menaruh ponselnya di meja, lalu menyalakan Tv. Matanya melirik jam dinding di atas Tv, waktu sudah menunjukan pukul 8 malam tapi Vian belum pulang juga.
"Kenapa Vian tidak memberi kabar kalau dia pulang terlambat?" gumam Briena melirik ponselnya di atas meja.
Briena mengabaikannya dan fokus menonton siaran di Tv. Berulang kali ia mengganti-ngganti saluran Tv karena tidak menemukan acara yang menarik. Sesekali melirik ponsel atau pun jam dinding. Waktu terus berlalu dan pukul 8 lebih 45 menit, Vian baru pulang dari kantor dan menampakan batang hidungnya di depan Briena.
"Hari ini kau lembur?" tanya Briena tak acuh. Tatapannya mengarah pada layar Tv plasma. Mencoba tak acuh lebih tepatnya.
"Tidak." Vian menggeleng pelan.
update 2 bab aja gaes, soalnya sudah memenuhi target 3k/hari...
Terimakasih sudah mengikuti cerita sejauh ini. Merelakan waktu untuk membaca, menyuntik semangat saya dan cerita ini dengan memberi power stone. Semoga cerita ini bisa masuk jajaran peringkat yaa, amin.
Terimakasih juga yang sudah rela beli coin buat baca, apresiasi kalian buat saya sebagai penulis. Kalian yang sudah memberi hadiah juga.
Ayam fluu kalian semuaaa, ayo bantu cerita ini masuk 10 besar. semangat!!!
PYE PYE