Descargar la aplicación
25.95% My Second Adventure With My Friends (Indonesia) / Chapter 34: Chapter 34

Capítulo 34: Chapter 34

Saat mereka sedang menginterogasi Vivi dan partnernya goncangan sudah mereda yang berarti pausnya sudah tenang

"meeeskiii kauuu terlihat menyeramkan aku tidak akan mengatakan apapun.." Jawab partner Vivi dengan lemah

"Hooh..?" Luffy tersenyum mendengar jawabannya

"Glukk..." Tanpa sadar partner Vivi menelan ludah sekali lagi

Saat Luffy hendak mengatakan sesuatu kepada yang lain, Crocus muncul kembali dan berkata "Mereka adalah penjahat dari kota terdekat dan mereka ingin membunuh Laboon untuk menjadikan cadangan makanan, ah Laboon adalah nama paus ini.."

Luffy yang mendengar perkataan Crocus langsung mengeluarkan Haki Penakluk kepada mereka berdua tapi tidak menggunakannya langsung secara maksimal tapi hanya sekedarnya saja yang membuat mereka pingsan tidak terlalu lama.

"Haki Penakluk kah..? Sepertinya mereka lah yang kita tunggu-tunggu Roger..! Sialan Rayleigh dia tidak menceritakan semuanya..!!" Gumam Crocus

"Bagaimana kalau kita keluar dan membicarakan sesuatu disana..?" Kata Luffy yang sudah tersenyum seolah-olah tidak terjadi apa-apa

"Yaa, Kau benar.."

-----------------

Saat mereka sedang mengarah ke pintu keluar yang lain, Crocus menceritakan asal usul Laboon pada Luffy dan Lainnya

"Laboon, dia berasal dari West Blue dan salah satu dari spesies terbesar di dunia. Suatu hari datang sekelompok bajak laut yang sangat ceria dari Reverse Mountain dan diikuti oleh Laboon yang saat itu masih seekor bayi paus.."

"Laboon sepertinya sudah mengikuti mereka sejak dari West Blue, Seharusnya Paus hidup dan berenang dalam kelompok, Tapi bagi Laboon bajak laut itu adalah kelompoknya. Kapal Bajak Laut itu mengalami kerusakan yang parah dan tidak bisa berlayar selama beberapa bulan dan karena itu pun aku menjadi akrab dengan mereka."

"Sebelum mereka berlayar kembali, kapten kapal itu memintaku untuk merawat Laboon selama 2 atau 3 tahun. Mereka berjanji akan kembali setelah mengelilingi dunia, Laboon pun mengerti dan menunggu mereka disini..!" kata Crocus yang menceritakan kisah Laboon pada Luffy dan lainnya

"Karena itu dia terus meneriaki ke arah Reverse Mountain dan membenturkan kepalanya ya..?" tanya Nami

"Benar... dia percaya para sahabatnya masih hidup dan akan kembali, meski sudah 50 tahun waktu berlalu...!"

"Wooo....!"

Setelah perkataan Crocus, Laboon pun mulai muncul di atas laut dan meneriaki ke arah Reverse Mountain yang akan setuju dengan perkataannya

"Kita telah sampai di pintu keluar.." lanjut Crocus dan mulai membuka pintu keluar yang lain di dalam Laboon

"Hmm Pengalaman yang luar biasa.." Kata Luffy setelah Sunny Go keluar dari Laboon

"Haha begitukah..?" Crocus tertawa mendengar perkataannya

"Bagaimana dengan mereka ketua..?" Tanya usopp tiba-tiba

"Ah..? Lepaskan ikatan mereka dan lempar saja ke laut.." Kata Luffy

Vivi dan partnernya pun di lempar ke laut oleh Usopp dan berkata "sebaiknya kau berhenti mengincar Laboon, karena di waktu lain kami tidak akan sebaik ini.." dan tidak lupa untuk mengancamnya

"Iyaaaa... kami tidak akan melakukan nya lagi.." kata Partner Vivi

"Yaa Betul.." Vivi ikut menambahkan

Usopp hanya memandang mereka yang berada di laut dan pergi tanpa menghiraukan mereka berdua lagi

Vivi dan Partnernya dengan cepat berenang menjauh dari Sunny Go

setelah mereka memastikan berenang cukup jauh mereka mulai berbicara sesuatu dan kemudian berenang kembali ke arah Red line tapi tidak terlalu dekat dengan Twin Cape

tetapi yang tidak mereka sadari adalah Luffy masih melihat ke arah mereka yang saat ini sudah berada di pelabuhan twin cape dan sedang memegang log pose

"Tapi sudah 50 tahun, dan dia masih mempercayai sahabatnya akan kembali ke sini ya.." kata Kuina

"Apakah itu mungkin..? tanya Kaya

"Tidak Kaya-chan ini adalah Grand Line, mereka berkata akan kembali paling lama 3 tahun tapi sudah 50 tahun berlalu dan bisa di pastikan mereka sudah tiada.." Kata Robin

"Meski itu kejam tapi ini adalah kenyataan, jika kau tidak memiliki kekuatan di Grand Line kau lah yang akan binasa.." Reiju melanjutkan perkataan Robin

"Seperti yang nona itu katakan Grand Line itu kejam, tapi kenyataannya ialah mereka melarikan diri dari Grand Line..!" Crocus kembali berkata

"Melarikan diri..? maksudmu melewati Calm Belt..?!" Tanya Nami dengan terkejut

"Yaa, tidak diketahui apakah mereka masih hidup atau mati tapi yang pasti mereka tidak akan kembali ke Grand Line. Cuaca, Musim, dan Arus Laut yang tidak bisa di terima oleh akal sehat. Mereka yang memiliki tekad yang lemah pasti tidak akan kembali ke Lautan ini.."

"Mereka menjadi takut akan tidak masuk akalnya Lautan ini dan menjadi sekelompok pengecut yang mengingkari janjinya ya..?" Kata Kuina yang sudah mencengkeram pedangnya

"jika begitu, berarti mereka menelantarkan Laboon..? padahal dia sudah menunggu begitu lama.." Kaya berkata dengan sedih dan matanya sudah sedikit memerah

"Kenapa kau tidak mengatakan yang sebenarnya Crocus-san..? seharusnya dia mengerti perkataan manusian kan..?" Tanya Robin

"Aku sudah mengatakannya, tapi dia tidak mau mendengar dan mulai meneriaki ke arah Reverse Mountain dan membenturkan kepalanya ke arah Red Line. Dia seakan memanggil mereka kembali untuk bertemu dengannya. Dan aku sudah berkali-kali memberitahu nya tapi dia tetap tidak mau menerima kenyataan.."

"bahkan seekor paus pun bisa merasakan penghianatan kah..?" Kata Raiju dan tanpa sadar mengepalkan tangannya dan mengingat ayah mereka

Sanji yang berada disebelahnya menepuk kepala kakaknya, dia tau apa yang di pikiran oleh kakaknya. Yang lain juga memperhatikan nya dan mengerti karena mereka sudah saling berbagi kisah mereka sebelum kembali berkumpul.

Crocus yang tidak menyadari itu lanjut berkata "benar, dia merasa kehilangan karena itu dia tidak ingin mempercayaiku. Di takut akan kehilangan alasan untuk menanti .."

"Bukankah kau juga ikut merasa terkhianati Crocus-san? kau lah yang merawatnya tapi dia menanti yang lain.." Tanya Nami

"Kau lihat..? Luka yang di dahinya, jika dia terus membenturkan kepalanya dengan kuat dia akan mati. Aku sudah bersamanya sejak dia masih kecil hingga sebesar ini, mana mungkin kan aku membiarkannya mati begitu saja meski dia masih tetap saja menunggu para sahabatnya.."

Setelah perkataan Crocus mereka terdiam dan Franky kemudian melirik ke arah jinbe yang mengangguk kan kepalanya dan berdiri berjalan ke arah Luffy dan membisikan sesuatu.

Luffy yang mendengarkan bisikan Franky kemudian tersenyum, lalu berdiri dan berjalan ke arah Laboon. Nami yang disebelahnya merasa penasaran apa yang di bisikan oleh Franky kepada Luffy, begitu juga yang lain mereka penasaran kenapa Luffy berjalan ke arah Laboon.

Luffy yang sedang berjalan menuju Laboon tiba-tiba mengeluarkan uap dan tiba-tiba menghilangkan dari posisinya dan ada sisa-sisa petir di tempat Luffy menghilang.

Yang lain melihat Luffy tiba-tiba menghilang tidak bisa tidak menghela nafas dan berpikir bahwa ketua mereka sangat cepat.

Crocus yang melihat Luffy menghilang kemudian menggunakan haki pengamatan lalu mencari posisi Luffy dan dia merasakan Luffy berada di atas kepala Laboon. "Apa yang dilakukan Kapten kalian di atas sana..?" tanya Crocus

Yang lain saling memandang dan mengangkat bahu karena mereka juga tidak tahu apa yang akan di lakukan Luffy, bahkan Franky dan Jinbe sekalipun. Mereka berdua yakin bahwa Luffy tidak akan melakukan seperti aslinya dan akan menggunakan metode lain.

Luffy yang sudah berada di kepala Laboon kemudian menghelus kepalanya yang memiliki banyak luka dan berkata "Ini pasti sakit bukan..?"

Laboon merasa ada orang di kepalanya dan berbicara dengannya tapi dia tetap diam

Melihat Laboon hanya diam Luffy tidak menyerah dan terus berkata "Kau takut kehilangan mimpimu bukan? Untuk berkumpul bersama teman-teman mu lagi. Maka dari itu kau terus membenturkan kepalamu ke Reverse Mountain dan membuat dirimu percaya bahwa mereka pasti akan menepati janjinya dan akan kembali.."

"Aku juga percaya mereka akan kembali dan bukankah mereka sangat peduli Dengan mu..? mana mungkin mereka akan meninggalkanmu begitu saja bukan..?"

"Bahkan jika mereka memang sudah mati, aku akan mencarinya dan membawa sisa-sisa mereka ke sini untukmu. Kau boleh bersedih jika mereka memang sudah mati tapi jangan melukai dirimu sendiri, karena kami sekarang akan menjadi temanmu dan kami akan kembali kesini untuk menemuimu kembali dan menyelesaikan sebuah perjanjian yang terlupakan dan setelah itu kami akan membawamu untuk menjelajahi lautan ini bersama.."

Laboon hanya mendengar kata-kata Luffy secara perlahan dan tanpa sadar dia sudah meneteskan air mata "Woooo..!!"

"Begitukah..? meskipun aku juga ingin melakukan itu tapi saat ini kami belum cukup kuat untuk melindungi mu, di lautan ini masih banyak orang yang cukup kuat yang bisa menghancurkan kami dengan mudah. Maka dari itu saat kami memiliki kekuatan absolute kami akan membawamu bersama Laboon..!"

"Wooo..!"

Luffy tersenyum mendengar perkataan Laboon dan mengelus kepalanya "Aku senang kau mengerti laboon.."

Yang lain melihat Luffy berhasil meyakinkan Laboon tersenyum meski mereka tidak mendengar apa yang di katakan oleh Luffy. Bahkan mereka yang menguasai haki pengamatan seperti Zoro, Jinbe, Sanji, Law dan Crocus tidak mengetahui apa yang di katakan Luffy karena dia memblokir dengan hakinya sendiri.

Setelah itu Luffy kembali ke yang lain dan Nami yang datang ke sisi Luffy langsung menanyainya dan Luffy hanya berkata bahwa Laboon sekarang adalah teman kita.


REFLEXIONES DE LOS CREADORES
Rokusei21 Rokusei21

Jangan lelah untuk menanti jawaban darinya bagi kalian yang saat ini sedang PDKT ke seseorang..!

Saya pun tidak lelah untuk menanti kalian menyia-nyiakan Batu Daya dan memberikan Pendapat kalian tentang Fanfic ini..!

next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C34
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión