Descargar la aplicación
85.36% My Possessive Brother / Chapter 70: Bab 70. Cegah Atau Kawal

Capítulo 70: Bab 70. Cegah Atau Kawal

Pemandangan hijaunya taman dengan hiasan beraneka bunga terpampang jelas di depannya. menjafi pemandangan baru. yg dia nikmati dipagi hari ini, menjadi pemandangan yang dinikmatinya hampir setahun terakhir ini. Tapi sayangnya pagi ini dia tidak menikmatinya sendiri. Ada yang mengganggunya bahkan dari semalam. Dia yang memang mengambil jurusan disainer di Harvard University membuatnya harus selalu bertemu dengan kekasihnya, yang memilih jurusan yang berbeda dengan nya. Tapi walaupun begitu tetap saja mereka sering bertemu. Dia tidak tahu mengapa, lama-lama kekasihnya ini sudah seperti pengintai saja, bisa muncul dimana saja dan menghilang dimana saja seperti hantu saja

"memikirkanku em" terpaan nafas di lehernya membuatnya merasa geli

"ada apa" Clara memutar matanya malas,bahkan ini masih terlalu pagi untuk bermestraan di balkon kamar kekasihnya itu

Jangan tanya kan kenapa dia bisa satu kamar dengan lelaki gila ini. Lelaki bernama Daniel itu sudah menculiknya sejak pulang kuliyah kemaren, kemudian menyembunyikannya di kamar lelaki itu. tampa peduli dengan amukan Al yang tidak terima rumah mereka dijadikan tempat kumpul kebo.

"Geli daniel "Clara berusaha melepaskan rengkuhan tangan di pinggangnya itu. tapi sia-sia saja, sepertinya Daniel tidak ingin melepaskannya.

"sebentar saja sayang, " Clara menghela nafas lelah . beruntunggnya dia sudah mandi pagi. Kalau tidak daniel pasti akan mengajaknya mandi bersama dan berakhir dengan badannya yang kembali menerima kejailan lelaki itu.

Lelaki ini hyper. Sama dengan semua teman-temannya itu.

"sebaiknya kita turun. Aku lapar' ucap Clara. Dengan terpaksa Daniel mebiarkan gadisnya itu lepas dari pelukannya. Lagi pua dia juga harus makan bukan. Sebelum kembali melakukan olah raga ranjang dengan kekasihnya itu.

Beruntungnya dia, hari ini dia libur

"kita sudah sepakat untuk tidak membawa wanita bermalam disini" suara protesan itu selalu mereka dengar akhir-akhir ini . Jack yang sedang manikmati sarapannya mennatap kesal dengan rival sekaligus teman Alex itu

"berhentilah Protes. Kau menggaggu pagi kami saja. Lagi pula, kau bisa memilih salah satu wanita di kampus kita untuk menghabiskan malam yang panas dengan mu. Apa susahnya" Jack berucap kesal. AL yang mendengar itu menggurutu kesal, jack hanya aka patuh pada tuannya .dan itu merugikannya.

"jack benar" Alex yang sedang mencumbu wanita di sampingnya tersenyum sinis

Al menggurutu sebal. Sepertinya dia pun juga harus mulai mencari yang baru. Dari pada harus setiap hari libur di suguhi adegan panas seperti ini

"sepertinya kau sangat mencintai Alexsa hahahahaha" AL menatap Daniel yanng baru saja tiba itu ajam. Apa lelaki itu luupa sedang ada siapa sekarang disiini

"kauu.." Alex menatap AL tajam, kenapa tidak ada yang memberitahukan ini padanya. Apa saja yang dia lupakan, dia harus segera ingat semuanya.

"maksud Daniel, AL menyukai wanita yang bernama Alexsa yang ada di sekolahnya" Claara segera memberi alasan yang tepat. Dia harus menyelesaikan ini atau lelaki yang sedang Amnesiia itu akan mengamuk .

"apa lagi yang kalian sembunyikan dari ku" Alex menghempaskan tangan wanita One Nigth Stand nya itu kasar. Kala wanita itu berusaaha membujuknya

"kau pergi dari sini" Alex menatap wanita itu tajam

"honey." Wanita itu berucap manja berusaha membujuk Alex dengan suara manisnya

"ku bilang pergi ya pergi" Alex mendorong wanita itu kasar, sampai wanita itu terhempas kelantai.

Wanita itu bangun perlahan sambil menahan perih di pinggannya yang baru saja membentur kursi di sebelahnya, dengan menghentakkan kaki kesal wnaita itu pergi sebelum tuan rumah ini mengusirnya dengan cara yang lebih kasar.

"Alex tenang lah" Daniel mencoba menenagkan lelaki di depannya itu.

"katakan apa sebenarnya yang kalian sembunyikan dariku, bahkan orang tua ku melarangku untuk kembali ke indonesia dengan berbagai alasan. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?" devon yang baru saja turun itu langsung meminta wanita di sampingnya untuk pergi. Sepertinya ada masalah serius yang hhampir dia lewatkan

"aku akan kembali ke indonesia. Jack urus semuanya!." Jack yang baru saja menerima tugas yang etah kenapa terasa begitu berat itu langsung melangkahkan kaki nya menuju kamarnya. Dia perlu menyiapkan semuanya.

"hubungi ken. Kita tidak mungkin mmembiarkan dia kembali, saat dia belum mengingat semuanya" ucap AL . daniel yang kebetulan membawa ponselnya langsung menghungi Ken yang sekarang masih berada di Indonesia itu.

"ada apa" jawab lelaki di seberang sana lelah. Melihat perbedaan waktu yang sangat jauh itu. mereka pasti sudah mengganggu waktu istirahat Ken.

"alex memaksa kembali ke indonesia" ucap Daniel cepat. Lagi pula bukan saat yang tepay untuk berbesa-basi bukan

"cegah dia.atau kawal dia . kalian tahu apa yang harus kalian lakukan" Ken menyeringai licik, ntuk apa menyembunyikan semuanya, akhirnya nanti akan ketahuan juga bukan. Yang dia harus lakukan hanyalah membasmi semua serangga pengganggu ini. Dan dia butuh sepupunya itu sekarang.

Daniel langsung menutup sammbungan telpon itu kesal. Apa maksud lelaki itu, apa dia ingin lelaki itu kembali saat dia bahkan tidak bisa mengingat semuanya.

"hentikan dia atau kawal dia" ucap Daniel seperti halnya yang di katakan ken padanya

"sepertinya memang sudah saat nya. " devon menyeringai bak iblis dia sudah siap kalau harus kembali sekarang yang perlu dia khawatirkan adalah keselamatan kekasihnya. Jangan sampai Beny juga melibatkan kekasihnya dalam masalah ini.

Jauh di sana di tempat yang menyimpan berbagai kenangan manis mereka . Alexsa sedang menatap kosong pada pajangan foto di ruang keluarga. Dia sedang menunggu sahabatnya. Hari ini mereka akan pergi kesalon untuk melancarkan rencananya dengan ken beberapa hari lalu. Nathan sudah masuk dalam perangkap mereka, dengan percaya dirinya lelaki itu malah mengajaknya untuk bertemu di Clup milik ken sepupunya. Rencana mereka yang membuat seolah-olah ken sudah kembali ke Amerika itu membuat Nathan langsung bertindak cepat. Lagi pula untuk lelaki Bejat sepertinya, Clup mewah itu adalah tempat yang paling tepat untuk menghabis kan malam liar mereka.

Lexsa tertikik geli, bahkan dia baru tahu ternyata sepupunya itu benar-benar mewujutkan mimpi waktu kecil mereka. Mepunyai Clup Sendiri bahkan Hotel sendiri tampa ingin keluarga mereka ikut andil di dalam nya

"kamu hebat kak" gumam Lexsa senang sekaligus sedih. Karenaa hanya mereka yang tidak bisa bebas bagaikan burung disini

"apa aku terlambat" Lexsa tersenyum senang. Di depannya kini sudah berdiri Bella, Sallsa, Feby dan Monica

"Let's Go Girl" ucap Lexsa sambil melangkah meninggalkan ruang keluarga itu.

Setelah sampai di tempat yang mereka tuju. Lexsa memandan miris tempat itu, dulu sekali. Dia akan memaksa kakak nya untuk menemaninya kemari, kemudian Aleex akan menggurutu kesal. Dan berakhir dengan mereka yang bertengkar kecil atau malah lelaki itu juga ikut perawatan khusus lelaki di salon ini. Dia rindu saat-saat itu.

"baiklah Girl saatnya perawatan" ucap Feby riang. Lagi pula ini saat-saatyangg sangat menyenangkan tampa ada teror penuh cinta dari kekasihnya yang sekarang sedang kuliyah itu. betapa beruntungnya dia.

Monica menatap feby dengan senyuman mengejek. Hidupnya juga tidak berbeda dengan sahabat-sahabatnya. Dikelilingi lelaki yang terlalu possesif bahkan dia tidak menyengka denagn hubngannya sekarang dengan Xarly. Pasalnya dulu dia tidak menyukai bahkan membenci lelaki yang sama Brengseknya itu dengan Alex. Tidak jauh-jauh dari kata Playboy kurang kasih sayang.

"siapa.." gumam bella saat dia sedang memilih perawatan apa yang mau dia ambil

"ada apa" Lexsa menatap curiga, dengan ucapan gantung sahabatnya itu

"aku seperti melihat seseorang yang mengintai kita. Ah entahlah, mungkin aku salah lihat" balas Bella cuek. Lexsa mendengus pelan, lagi pula untuk apa dia terlalu peduli dengan pengintai itu. ini bukan tempat sepi bukan?

"ah sudah lah. Aku akan meminta pengawal devon untuk memeriksa sekitar tempat ini" ucap Feby sambil mengambil ponselnya dan mulai menghubungi seseorang.

Lexsa tersenyum tipis, sepertinya memang dia tidak perl terlalu khawatir. Senyum manis di bibirnya membuat seseoorang yang sedang mengawasi mereka sedari tadi tersenyum tipis.

"betapa manisnya dirimu. Sebentar lagi sayang, aku akan menjemputmu. " gumam lelaki itu sambil menutup kaca mobilnya, dan mulai melaju meninggalkan tempat itu. sebelum ada yang melihatnya di sana..


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C70
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión