Descargar la aplicación
82.92% My Possessive Brother / Chapter 68: Bab 68. Pengawal dan Musuh

Capítulo 68: Bab 68. Pengawal dan Musuh

Hujan terus saja turun, membasahi setiap sisi tanah yang mulai mengering, apa mungkin hujan juga bisa membasahi hati yang sudah kering. Rasanya tidak

"hujannya terasa berbeda" gumam seorang lelaki sambil melihat keluar jendela . dia sedang menunggu seorang gadis keluar dari kamarnya.

"apa dia belum bangun juga" tanya nya pada seorang pelayang yang berlalu lalang

'belum tuan" Ken nama lelaki itu. mengganguk paham, dia juga tidak ingin mengganggu pagi sang putri yang baru saja kehilangan pangerannya.

"baiklah, siapkan sarapan unttuk nona kalian' perintah ken, kemudian berlalu pergi dari sana

Ken melangkah pelan, menuju kamar Alexsa di lantai dua. Ken menatap pintu kamar itu lama, biasanya dia kan selalu mendengar suara teriakanmarah atau pun suara tawa di dalam sana. Tapi sekarang rumah ini pun bagaikan kuburan, sepi.

"kamu sudah bangun" ken menatap lesa lama . gadis itu masih berdiri di depannya. Sambil menatap keluar kaca Balkon kamarnya.

"hujannya terasa sedih"ken menghela nafas kasar. Ini sudah satu bulan. Tapi lexsa bahkan belum bisa mengatasi semuanya

"apa kamu sering memolos" ken mulai bertanya , bukan tampa sebab dia kembali ke indonesia Carla memberitahukannya bagaimana sikap lexsa sekarang. Dan itu menghawatirkan

"ini hari minggu bagaimana bisa di sebut membolos" balas lexsa sambil menatap ken meyakinkan kalau dia tidak seburuk itu

"baiklah, sebaiknya kita pergi sarapan" Lexsa tersenyyum sebagai balasan. Sepertinya memang dia harus berubah menjadi lexsa yanng ceria lagi. Menjadi seperti ini hanya akan menyakitinya saja.

"bagaimana keadaannya" ken menatap lexsa lama, dia tahu. Seharusnya dia membawa lexsa menemui Alex segera. Bagaimanapun hanya itu caranya agar Alex bisa mengingat semuanya

"dia baik,. " bohong Ken . lexsa tersenyum tulus, dia hanya berharap apa yang di dengarnya adalah kenyataan.

"kapan dia mulai kuliyah, aku ingin melihat dia mewujudkan apa yang dia inginkan, aku tahu dia amnesia sekarang, tapi hati tidak akan pernah lupa apa yang diinginkannya"ken tahu betul apa maksud dari sepupunya ini

"tentu, dia kan kembali, pada saatnya nanti. Kamu harus memaafkan keterlambatannya" Lexsa tersenyum telus, di menunggu saat-saat itu. dia ingin berada di samping lelaki itu.

"selesaikan sekolahmu. Dan teaplah berada dalam pengawasan kami. Ini untuk kebaikanmu" lexsa mengangguk paham. Dia juga merasa tidak tenang setelah bertemu dengan beny di taman saat itu

" tetaplah berada di dekat Feby. Kekasih gilanya itu selalu mengawasi gadisnya. Itu akan membantu dari pada pengawal nya menyebar menjaga kalian" ken harus memastikan semuanya. Kear sudah mulai bergerak . walaupun lelaki gila itu tdak tahu pengaruhnya di alam bawah. Tapi tetap saja dia harus waspada, ini menyangkut nyawa sepupunya. Alexsa. Dan keluarga besarnya. Kalau mereka menyebarkan gabar-gambar itu kemedia itu akan menghancurkan perusahan mereka.

"sepertinya kami sudah mebuat kekacauan besar" ken menatap meyakinkan, kalau ini bukan salah Alexsa. Dia hanya korban disini

"tapi kenapa akku tidak diizinkan bawa mobil sendiri. Bahkan kak Alex selalu marah kalau aku nekat membawa sendiri. Padahal aku bisa " ken menghirup udara dengan kasar. Seolah pertanyaan itu akan menguras semua oksigen di sekitarnya

"karena kamu suka ceroboh kalau membawa mobil sendiri sayang" Alexsa menatap kesal, apa tidak ada jawaban yang lain

"aku tidak" tegas lexsa sambil meminum jus nya.

"kamu iya sayang' ken meletakkan sendok dan garpunya, sepertinya mereka keasikan berdebat. Sampai tidak sadar dengan sarapan mereka yang sudah habis

'ahh sudah lah. Aku akan memaksa kak Alex nanti untuk menjawabnya' Lexsa tertunduk lesu setelah sadar apa yang baru saja dia ucapkan.

"bagaimana kalau hari ini kita belanja. Shooping" tawar ken. Dia tahu gadis di depannya ini sedang sedih.

"baiklah' lexsa tersenyum senang, sepertinya memang dia harus belanja.

"bailah , cepatlah bersiap-siap. Aku kan menunggumu di sini" lesa segera berlari kekamarnya. Mempersiapkan semuanya.

"kalian lihat.bahkan putri kalian sangat mirip dengan mu " ken menatap miris. Rahasia yang belum waktunya diungkap hanya akan menimbulkan luka yang lebih dalam.

Ken menatap kursi kosong di depannya. Biasanya disana akan duduk Alex dengan angkuhnya sambil menghabiskan sarapannya. Dan kemudian berdiskusi dengannya tengtang Clup malam miliknya yang sering dikunjungi Alex untuk bermain dengan wanita one night stand nya.

Dia rindu, apa yang sedang dilakukan sepupu nakalnya itu disana. Apa lelaki it masih bertingkah layaknya remaja 16 tahun. Sepertinya dia masih bingung

"ayo pergi" ken menatap penuh minat gadis yang telah membuyarkan lamunannya itu

"sepertinya aku akan kehilangan banyak uang hari ini" lexsa memberungut kesal, lelaki ini sepertinya ingin kenak amukannya

"haha, kau tidak sabar mewujutkannya" Lexsa menatap tajam ken yang masih dengan senyum menggodanya itu

"aku hanya becanda sayang." Ken terkikik geli saat lexsa sengaja menyikut perut nya saat ingin melewatinya.

"cepatlah . kau membuatku membuang waktuku secara percuma" ken menatap kesal dengan sikap bossy sepupunya itu

"baik tuan putri" Lexsa menunduk sedih sekilas serpihan mimpi itu melintas di pikirannya.

"ada apa" ken segera melajukan mobilnya. Tapi tentu saja dia masih bisa melihat perubahan ekspresi dari gadis di sampingnya

"tuan putri, entah kenapa mimpi itu selalu menghantui ku sekarang. Setelah kak Alex pergi" ken menattap penuh minat

"dia seperti membiarkan ku tahu siapa dia, dan kenapa dia membbuat ku tertawa. Dia datang saat kak Alex pergi, seolah ingin mengetakan kalau lelaki itu akan kembali. Bahkan kau tahu selama ini aku hanya mengenalnya dengan nama pageran. Dan beberapa hari lalu diriiku dalam mimpi enyebut namanya. Dia Alex William. Dia tunanganku. Dan kami akan menikah beberapa bulan lagi" lexsa tersenyum sedih, bahkan dalam mimpi pun takdir masih mempermainannya

"Alex William. " Ken berucap penuh rasa ingin tahu

"ya dia Alex william sepupumu. Pangeran Dari William Kingdom putra tunggal dari Raja Kelvin William dan ratu Alicia William. Tunangan putri Alexsa Wilshon, bukankah mimpi itu terasa sangat mudah dan indah. Tidak ada ikatan darah diantara kami. Sangat menyenangkan bukan, bagaikan tidak ada masalah, bahkan kami mau menikah, sangat lucu" ken memakirkan mobilnya di basmen mall yang menjadi tujuan mereka

"bersabarlah sayang. Kamu tahu ada yang ingin menghancurkan keluarga kita.kita harus menghancurkan mereka" Alexsa menatap tajam lelaki disebelahnya. Ken yang melihat itu menatap herran

"seharusnya kalian sudah menghancurkan mereka. Tidak menunggu sampai mereka bergerak dan menjadikan aku targetnya" ken terkejut. Apa gadis ini sudah mengingatnya

"aku tidak mengingat kejadian leknat itu. tapi bukan bearti aku tidak tahu siapa yang berada di belakang penculikan itu. bukannya keluarga kita cukup kaya untuk menghancurkanmereka. Apa kakak tidak bisa lagi menjaga ku. Apa kamu tidak bisa lagi menghancurkan setiap seranggga pengganggu itu" ken menatap miris bahkan gadis ini mulai mempelari tentang keluarga nya sendiri yang selama ini dia tidak tahu. Sepertinya dia kan keluar dari sangkar emasnya.

"ah sudahlah aku ingin bersenang-senang hari ini" Lexsa tersenyum tipis menyembunyikan semua emosinya dalam senyuman itu.

'baiklah" ken melangkah mengikuti Alexsa yyang mulai melihat-lihat apa yang perlu dia bawa pulang hari ini

"bahkan sekarang kau dijaga denga sangat ketat' seorang lelaki yang sedari tadi mengikuti mereka tersenyum meremmehkan . terus memantau gadis di depannya, menunggu korbannya lengah. Sampai peluang untuk dia menebarkan teror itu terbuka lebar.

"kita akan sedikit bermain dengankewaspadaanmu Lexsa" lelaki itu tersenyum meremehkan sambil berbaur dengan beberapa pengunjung mall dan terus mendekat kearah Lexsa dan ken.

****&

Langkah kaki yang terasa tenang itu terus berjalan menerobos setiap orang yang mencoba berhenti hanya untuk melihat dua lelaki tampan diarea kampus mereka. . beberapa gadis yang sedang duduk taman langsung melihat wajah baru yang berjalan melewati mereka. Harvard University yang sekarang memasuki tahun ajaran baru itu penuh dengan mahasiswa baru yang akan memulai kuliah mereka

" apa mereka mahasiswa baru" tanya seorang gadis dengan surai coklat panjangnya

"tapi aku tidak melihat ereka saat orientasi. " Gumam gadis dengan pakaian sexynya yang menampakkan dada indahnya

"pasti mereka sangat kaya. Sampai direktur kampus ini memperbolehkannya." Beberapa gadis yang masih mentap memuja ke arah mereka mengangguk setuju

Dengan cepat kedua lelaki itu yang tidak lain adalah Alex dan AL langsung menjadi most wantted di kamput kenamaan Amerika serikat itu

"aku tidak menyangka kalian akan datang hari ini juga" seorang yang tiba-tiba muncul di dekat mereka, membuat Alex menatapnya penuh tanya. Karena dia memang belum mengenal lelaki itu

Devon yang melihat itu tersenyum tipis. Dengan cepat dia menurunkan topinya ,sehingga Alex bisa melihat wajah lelaki itu sekarang

"devon' ucap Alex tak percaya. "Kenapa aku malah terjebak diantara rivalku sendiri" AL tersenyum mengejek.

"siapa juga yang ingin berada di dekatmu tuan Amnesia, cepat-cepatlah kau ingat semuanya. " cibir AL cepat yang membuat Alex menatapnya marah

Ya Alex sudah tahu kalau dia Amnesia. Tentu saja ini bukan orangtuanya yangmemberitahukaanya. Melain AL yang keceblosan akan tetapi sayangnya Alex tidak tahu apa yang menyebabkan dia Amnesia yang dia tahu dia mengalami kecelakaan saat pesta kelulusannya dan kepalanya terbentur kemudian orang tuanya memindahkan pengobatannya kemari. Sayangnya 50% yang dia dengar itu adalah kebohongan. Al tidak bisa mengatakan kejujuran. Karena itu hanya akan membuat Alex memaksa mengingat semuanya. Dan itu akan memperkeruh susana.

"Alexxxx baby" Alex menatap kesal. Entah kenapa dia selalu kesal melihat wanita yang sedang bergelayut manja di lengatnya

"lepas karin" karin menatap kesal

'apa kau tidak merindukanku. Aku merindukanmu sayang' karin mengecup bibir Alex singkat membuat beberapa gadis yang melihat itu memekik pelan. Mungkin mereka tidak iklas lelaki yang baru saja masuk dalam daftar lelaki idaman mereka di cium oleh wanita sexy di samping lelaki itu

"oo karin, kau sangat Agresif"ucap seorang lelaki yang baru saja muncul disamping Alex

"daniel. Aku tidak tahu kala kau akan kuliyah disini" Alex dengan kasarr melepaskan tangan karin di tanggannya dan beralih memeluk Daniel singkat

"tentu saja aku sudah pernah memberitahumu" Alex mengerutkan keningnya berpikir

"aaa mungkin kau lupa" Alex terkekeh pelan menertawakan kelupaannya

"ayo sayang" Alex mendengus kesal saat karin langsung menarik lengannya cepat

"ini hari pertama kita bukan" Alex menatap kesal,bukan kah sekarang dia dikelingi oleh berbagai macam orang yang akan mebuatnya siap untuk meledak kapan saja.

"bagaimana mungkin wanita itu juga disini" Daniel menatap AL menunt penjelasan

"seharusnya kau kembali kesini dengan cepat. Wanita itu terus mendatangi Alex di tempat kediaman kami" Al menatap kesal, kanapa malah dia yang seperti pengawal leaki menyebalkan itu. dan sekarang bahkan mereka malah tinggal di rumah yang sama. Yang telah disiapkan oleh orang tua Alex yang sudak membujuk orang tua mereka dengan dalih mendekatkan mereka sebagai penerus perusahaan keluarga mereka sekaligus rekan bisnis. Sanagt ampuh sekali membuat orang tua AL daniel dan Devon seteju. Atau mungkin sebentar lagi mereka juga harus memboyong kekasih mereka tinggal bersama mereka. Tapi itu hanya akan membuat AL mengamuk mengingat dia yang belum bisa move on dari Alexsa.

"Ck!!. Seperti menghadapi musuh dalam selimut" devon mengangguk setuju. Siapa sangka, musuh akan berkeliaran di sekitar mereka. Sangat mengejutkan.


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C68
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión