Descargar la aplicación
59.75% My Possessive Brother / Chapter 49: Bab 49. Ini Sungguh Membuatkku Gila

Capítulo 49: Bab 49. Ini Sungguh Membuatkku Gila

Sudah ku bilang bukan, kamu itu milikku, mengunci semua pintu yang bisa saja ku gunakan untuk kabur sudah ku lakukan, jadi bagaimana mungkin aku membiarkan yang lain membantumu keluar. You Mine!

****

Ruangan berasitektur eropa, benuansa putih dengan perabotan berbahan jati dilengkapi dengan beberapa barang antik yang tersusun dibeberapa sudut ruangan. Elegan dan manis, seolah mencerminkan seberapa Angkuh dan berkuasanya pemilik ruangan ini. Seorang wanita paruh baya sedang menikmati sorenya, ditemani segelas teh dan beberapa cemilan yang terletak diatas meja kecil di depannya.

"Grandma sepertinya sangat menikmati sore ini" ucap seorang lelaki yang sedari tadi di tunggu Carla

"kamu membuat Grandma mu menunggu terlalu lama Kenzo Wiliam" ucap Carla sambil membalas ciuman sayang dari cucu nakalnya ini/

.

"ada apa Grandma memanggilku" tanya Ken langsung.

Carla tersenyum manis dibalik wajah cantiknya yang sudah dimakan usia. Cucunya yang satu ini tidak pernah berbasa basi, mereka seperti pinang dibelah dua. Alex dan Ken cucunya melindungi seorang gadis yang sama, sampai mereka bahkan menutupi Rahasia ini dengan sangat rapat..

Carla mengeluarkan beberapa foto yang sempat ditunjukkannya pada Alex kemaren siang

"Grandma sudah tahu. Grandma hebat" puji Ken tabjub, padahal dia sudah melakukan berbagai cara untuk menghalangi tangan kanan Grandmanya untuk menyelidiki semua ini.. apa ini tidak terlalu cepat. Bahkan dalam waktu yang sangat singkat, sepertinya lain kali dia harus lebih pandai mengelabuhi wanita tua di depannya ini..

"dasar anak nakal. Apa kamu pikir Grandma mu ini tidak tahu, kalau kamu yang sudah membuat Grandma kewalahan mencari semua kebenaran ini" ucap Carla sambil menjewer telinga Ken

"Auu Grandma sakit' ringis Ken kesakitan " Tenaga Grandma memang yang terbaik" puji Ken setelah Carla melepas telinganya.

"Apa kamu juga masih tidur dengan Model-model itu" tanya Carla heran. Apa lelaki di keluarganya ini sangat suka tidur dengan pelacur

"dia bukan pelacur Grandma, mereka itu model. Dan Grandma tahu, mereka sangat sexy. Tapi tetap Grandma yang paling sexy" ucap Ken sambil menyengir ria, seolah tidak merasa bersalah

"Dasar Anak nakal. Apa kalian tidak bisa serius dalam hubungan, sudah waktunya kamu menikkah Ken"ucap Carla mengingatkan

"aku Tahu Grandma "balas Ken tak berminat sama sekali.. dia masih ingin bersenang-senang dengan hidup, dia belum ingin menikah.

"Kamu masih ingat dengan Skyla Phack Willky, dia sedang berada di Amerika sekarang, bukan nya kamu akan kembali kesana lusa, temuilah dia, " Ken tahu maksud Grandma nya ini, apalagi kalau bukan ingin menjodohan. Lagipula siapa Skyla itu, dia tidak kenal

"kamu mengenalnya Ken William. Dia teman masa kecilmu, dia lebih tua satu tahun dari Alex"jelas Carla, Ken masih nampak tidak berminat, lagipula kenapa jadi membahas tentang dirinya, bukannya tadi ingin membahas tentang sepupunya itu

'mengapa harus membahas tentang aku, Grandma, bukannya aku di panggil kesini utuk membicarakan tentang Alex" ucap Ken kesal

" tentu saja, tapi bukannya tentang kehidupan mu juga penting, Grandma tahu Mama dan Dady kamu sudah beberapa kali mengatur pertemuanmu dengan beberapa gadis tapi kamu selalu kabur' ucap Carla yang membuat Ken rasa nya benar-benar ingin mewujutkan kata-kata terakhir neneknya ini, yaitu kabur.

"mereka bukan yang terbaik, mereka bahkan akan lari dan pergi saat dihadapkan dengan darah dan senjata, apa itu yang disebut yang terbaik'" Carla tahu cucunya ini sangat mencintai bisnisnya itu, dan itu bukan salah Ken. Sejak kecil dia sudah sering melihat saat almarhum suaminya pergi menjalankan bisnis gelap itu. Tapi paling tidak, cucunya ini punya beberapa bisnis legal lainnya, walaupun Clup malam yang dibanggun cucunya di kota ini, sungguh merepot kan, karena itu seolah menjadi rumah kedua bagi cucu-cucunya yang lain, kecuali Alexsa. Cucunya yang sat itu bagaikan putri dalam sangkar emas, bahkah dia tidak tahu dengan semua kenakalan Alex.

"baiklah kalau memang begitu maumu" ucap Carla sambil mengghela nafas lelah.

"jadi" tanya Ken tak sabaran

"Apa ada pergerakan dari Beny Kear, dan juga karin Billeendra. Bukannya mereka bekerja sama untuk menghancurkan kedua sepupu kesanyangan mu itu" tanya Carla

" jadi Grandma sudah tahu juga. Tidak ada pergerakan yang bearti dari mereka, sepertinya mereka sedang mengatur rencana untuk bergerak dan menghancurkan semuanya" jelas Ken,

"jangan sampai mereka tahu dengan semua ini, mereka hanya akan membuka luka lama dan menghancurkan semuanya"' ucap Carla

"aku mengerti Grandma, "balas Ken

"baiklah kamu boleh pergi, "

"apa Grandma mengusirku, Grandma tega sekali" balas Ken dramatis. Carla menatap malas, cucunya ini sangat pandai memancing emosinya.

"ok ok Granda aku pergi" Ken langsung pergi setelah menerima pelototan dari wanita di depannya.

Ken memasuki mobilnya dan langsung pergi dari kediaman neneknya, dia harus menikmati sisa sisa liburannya di kota kelahirannya ini, sebelum kembali melanjutkan bisnisnya .. tapi

"siapa Skyla" kenapa rasanya nama itu tidak asing, tapi dia tidak ingat,, setahunya dia tidak pernah mengalami amnesia bukan, jadi tidak mungkin dia lupa ingatan .

"mungkin memang aku tidak mengenalnya" ucap Ken cuek

*((*****

"apa dia tidak berniat untuk menahanku' ucap seorang gadis yang sedang memeluk boneka nya kesal..

Suara suara vidio game dari kamar sebelahnya sungguh membuatnya kesal, bahkan saat dia sudah mengancam ingin pergi , pemuda itu dengan santainya masih bermain vidio game disana. Tanpa berniat menahannya.

Kemana perginya lelaki yang kemarin siang begitu kekeh menahannya, "apa dia sudah bosan. Baiklah, aku akan pergi." Ucap Alexsa lagi. Sambil bangun dari duduknya dan berjalan menuju lemari pakaiannya

Tapi suara teriakan senang seseorang disamping kamarnya, berhasil menghentikan langkahnya, dan membuatnya semakin kesal..

Dengan langkah terburu-buru Alexsa keluar kamar, menuju kamar lelaki disampingnya. Alexsa membuka kasar pintu di depannya. Satu pemandangan di depannya seorang lelaki yang ditunggunya dari tadi untuk membujuknya, dan sekarang sedang asik dengan vidio game nya lengkap dengan beberapa cemilan di sampingnya dan lengkap dengan Handset yang menutup telinganya. Sunggguh sangat baik kakaknya ini.

Lexsa berjalan kesal kearah lelaki itu dan langsung menaik Handsate dari telinga lelaki itu, dan melemparnya keatas pangkuan kakaknya.

"ehh hy sayang" lihat, bahkan lelaki ini tidak merasa bersalah sama sekali terhadapnya.

"apa kakak tidak berniat menahanku.. ok kalau begitu aku akan pergi dari sini. Dan jangan temui aku lagi' geram Lexsa, langsung melangkah pergi dari sana, tapi kakinya kalah cepat karena sekarang dia sudah jatuh terduduk diatas pangkuan kakak nya

"lepas!' Lexsa berusaha melawan, tapi lelaki di depannya ini malah menatapnya tajam

"siapa yang menyuruhmu pergi "Lexsa menatap takut, kakak nya marah, bukannya seharusnya kakak nya yang seharusnya takut karena dia marah

"Tidak ada"balas Lexsa gugup. Rasanya dia ingin mengutuk dirinya sendiri, kenapa malah dia jadi gugub begini.

"lalu kenapa ingin pergi, apa kamu ingin aku menyeretmu kembali kesini" ucap Alex kesal, Lexsa menatap tajam , apa kakaknya mengangapnya barang, ingin menyeret, sungguh romantis sekali.

"kakak jahat,, aku pergi, pokoknya pergi" Lexsa memberontak ingin lepas, tapi sayang tenaganya terlalu kecil

"kamu tidak akan bisa pergi sayang. Karena semua pintu keluar sudah aku kunci, dan tidak akan ada siapapun yang berani membukanya.. "Alex menyeringai senang. Saat melihat gadis di depannya ini seolah sedang berfikir bagaimana cara keluar dari sini.

Alex memeluk Lexsa semakin erat, dia mengistirahatkan kepalanya di antara perpotongan bahu dan leher Alexsa, sambil memberikan ciuman-ciuman kecil disana,

"jangan cari-cari kesempatan" Lexsa berusaha menyingkirkn bibir kakaknya di lehernya, tapi semuanya terkesan sisa-sia saja.

"I love You. " darah Lexsa mendesir seolah banyak kupu-kupu yang berterbangan di perutnya, saat mendengar kata-kata itu.

Padahal dia sudah sering mendengar Alex mengucapkan nya

" you look so sexy" ya dia tahu itu, lelaki di depan nya ini tidak perlu menegaskannya lagi. Semua laki-laki di sekolah mereka mengakui itu. Tapi saat kata-kata itu keluar dari mulut kakaknya rasanya sangat menyenangkan, sangat berbeda

"kenapa kakak membiarkan aku, apa kakak benar-benar ingin membuat aku pergi dari sini" Alex tersenyum senang, gadisnya ini sudah mulai sedikit tenang dan itu bagus.

"bukannya dengan menutup semua jalan keluar, itu sudah cukup menahanmu tetap disini" Lexsa mendengus kesal, dia kan ingin dibujuk. Lagipula dia bukan tawanan .

"aku bukan tawanan kak" ucap Lexsa kesal.

Alex menatap gadisnya intens. "kamu tawanan ku sayang, tidak akan ada yang bisa melepaskanmu saat kamu sudah setuju untuk menjadi tawananku. "

Lexsa memerah. Dia tahu arti ucapan kakaknya itu. Alex tersenyum miring saat melihat wajah merona gadis didepannya ini.

" Apa" Lexsa menatap takut, lelaki di depannya ini menatapnya intens

"kamu sudah membuatku berpuasa sayang, dan sekarang saatnya aku berbuka sayang'

"Yaaa.." lexsa berteriak nyaring saat kakaknya sudah mulai mencium bibirnya rakus

"Ahhhhmmm. Kak pelan-pelan, apa kakak ingin membunuhku" ucap Lexsa terengah-rengah. Saat Alex sudah bepindah posisi ciumannya keleher Lexsa.

"manis" ucap Alex saat tangan nya sudah mulai membuka tiga kancing kemeja Lexsa. Lexsa memerah. Walaupun ini sudah biasa diantara mereka, tapi tetap saja, dia masih malu, saat kakak nya sudah bermain dengan payudaranya.

"ini milikku sayang'' ucap Alex saat Lexsa mencoba menyingkirkan tangan nakal kakaknya.

'kamu akan menjadi milikku malam ini sayang.. "ucap Alex sebelum mendaratkan bibirnya diatas dua bukit kembar yang menantang itu.

" kak pelan-pelan" ini benar benar gila, rasanya sangat nikmat, lebih nikmat dari terakhir kali kakaknya meremas payudaranya. Rasanya dia ingin mengerang dan mendesah nikmat.

"Mendesahlah sayang.. you mine"ucap Alex sebelum kembali tenggelam dalam kegiatan panasnya..

***


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C49
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión