Descargar la aplicación
21.95% My Possessive Brother / Chapter 18: Bab 18. Kencan

Capítulo 18: Bab 18. Kencan

suara jangkrik yang sedari tadi bersahutan seolah menjadi alunan musik yang menghiasi kesunyian yang tercipta di kediaman keluarga Willson.

angin malam yang terus berhembus pelan. di tambah gemerincik air yang jatuh dari langit menambah ketenangan di kediaman willson.

dari ruang keluarga yang di tata sangan elegan nan mewah tersebut, nampak seorang pria blasteran yang sedang asik menonton film laga yang menjadi salah satu film favoritnya.. ditemani dengan beberapa cemilan dan minuman kaleng yang entak sudah keberapa diminumnya.

" kemana sih tu anak, gak keluar keluar dari kamar sejak tadi" omelnya merutuki seorang gadis yang sedang asik dengan dunianya di kamarnya sana.

beberapa kali dia mencoba menelpon gadis tersebut. mencoba mengganggu dunianya, agar mau turun menemaninya menonton seperti biasanya.

Drrrr Drrrr.

bunyi getar dari ponsel yang tergeletak manis di depannya, berhasil membuyarkan konsentrasinya menonton. segera di raihnya ponsel tersebut.

tertera nama Viona disana, dia menghela nafas seolah tak mengharapkan gadis itu yang menelponnya.

" ya hallo" sapanya ke orang diseberang.

" sayang,,, sepi ni di rumah gak ada orang..." ucapnya mengadu.

" jadi" balas Alex ogah-ogahan.

"kok jadi sih, Alex sayang...." terdengar suara viona yang seolah ingin merajuk.

" jadi kamu maunya bagaimana" ucap Alex bertanya lagi

"bagaimana kalau kita keluar . jalan-jalan.. kan ini malam minggu sayang. masak aku ada pacar tapi malam minggu aku di rumah" balas viona dengan nada manjanya.

"baiklah.. aku jemput kamu 30 menit lagi " balas Alex mencoba mengatur nada bicaranya agar terdengar sedikit berminat.

" ok sayang. by . ummmuuah" balas viona sebelum mengakiri sambungan telponnya.

dengan ogah-ogahan Alex bangkit dari posisi nyamannya, mematikan TV dan mulai melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang terletak tepat di sebelah kamar Alexsa.

setelah beberapa menit bersiap siap, dengan wajah yang lebih Fress Alex keluar rumahnya dan menuju garasi untuk mengambil mobil kesayangannya dan memacu pelan mobil tersebut meninggalkan kediaman Willson.

----

Seorang gadis yang sedang sibuk mengutak atik Ponselnya, langsung bangkit dari posisi nyamannya di atas tempat tidur. dan melangkah keluar, menuju ruang keluarga, untuk memastikan apa kakaknya masih ada di sana.

" hmm..pasti kencan" gumamnya pelan seolah berbisik pada dirinya sendiri.

setelah memastikan kepenasarannya, dengan langkah pelan dia menuju kembali ke kamarnya dan mulai berbaring kembali di atas ranjangnya mencari posisi nyaman dan kemudian mulai mongotak-atik ponselnya lagi. membalas beberapa pesan dari orang di sebarang sana.

From Alcio:

bagaimana kalau besok kita jalan.

sebuah pesan singkat dari Al dengan gerakan cepat langsung dibalasnya.

to Alcio.

jalan kemana?.

..

beberapa detik kemudian, sampai akhirnya satu menitpun berlalu. Al belum membalas pesannya. karena mereka dongkol Lexsa berniat untuk meninggalkan Ponselya itu. sebelum akhirnya deringan dari Ponselnya berhasil menghentikan niatnya.

"hallo" sapa Lexsa.

" hy sa, bagaimana" tanya orang itu langsung..

" apa nya" Lexsa bertanya dengan suara polosnya.

" kamu mau gak kita jalan besok" balas Alcio.

" eemm boleh deh" jawab Alexsa dengan nada seperti seorang yang sedang brrpikir.

"baiklah besok aku jemput kamu jam 10:00 . pagi ya" balas Al lagi.

" baiklah. "setuju Lexsa.

"ok., sampai besok " balas Al.

" iya sampai besok" balas Lexsa sebelum bunyi pip mengakiri telpon mereka.

Lexsa Prov:

Al mengajakku jalan apa ini bisa di bilang kencan, entahlah.

aku tidak yakin.

ah biarkan saja.

bunyi pip yang keluar dari telponku mengakiri sambungan telpon kami, aku segera mencari posisi nyamanku mengotak atik Ponselku lagi sambil membuka salah satu Aplikasi game yang mungkin bisa sedikit mengurangi kebosananku.

setelah beberapa jam berlalu ternyata aplikasi game favoritku tidak bisa menghilangkan kebosananku. ku coba menghubungi Kak Alex. tapi hanya nada sambung operator yang terdengar.

apa viona benar-benar membuat dia lupa dengan adiknya yang lagi ngejomblo ini. yang gak ada satu pun cowok yang berani dekatin karena sifat prossesive dia yang over dosis itu.

Ck!! menyebalkan. dia enak-enakan pacaran. nah gue disini meratapi nasib jomblo.

cantik cantik kok jomblo. mengenaskan.

End Lexsa Prov:

melihat Ponsel berharap ada yang nelpon. mutar-mutar dikamar, seperti orang gila. itu lah yang dilakukan oleh seorang Lexsa yang hampir mati bosan karena tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

" KAK ALEX MENYEBALKAN, GUE DI TINGGAL" teriaknya frustasi sebelum akhirnya menghempaskan tubuhnya secara kasar ke atas ranjangnya.

***

suana malam di salah satu Mall yang sangat besar di ibu kota, malam ini di isi oleh pasangan pasangan yang pergi berkencan ke tempat berbelanja itu. tak terkecuali dengan seorang gadis cantik yang sedang menggandeng manja lengan kekasihnya yang sedang berusaha menampakkan senyum antusiasnya untuk mengikuti kemana yang di bawa oleh gadis itu.

beberapa bag belanjaan punya si gadis terlihat jelas memenuhi genggaman sang lelaki yang sepertinya ingin melemparkan jauh jauh Bag yang berisikan belanjaan si gadis yang sepertinya sangat mengganggu itu.

" sayang. bagaiman menurut kamu" tanya gadis itu sambil memasangkan satu higheel kekaki indahnya.

" eemm bagus kok. " balas sang lelaki mencoba untuk nampak antusias.

" menurut kamu aku pilih yang mana, hitam atau merah" tanyanya lagi sambil menunjukkan dua pasang sepatu dengan warna yang berbeda.

" kamu pakai apa saja cantik kok viona sayang. " ujarnya berkata merayu. Viona Menunduk malu.

kekasihnya manis sekali malam ini

" kamu gombal deh" balasnya bermanja ria. sambil memberikan salah satu sepatu ke salah satu wanita perkerja disana.

setelah membayar belanjaannya. akhirnya mereka beranjak pergi dari sana.

" makasih Alex sayang. aku senang deh malam ini. " ucap viona pada lelaki yang di panggil Alex tadi.

Alex tersenyum manis membalas kata-kata terima kasih kekasihnya. setelah beberapa saat mereka berkeliling menikmati beberapa wahana permainan disana, atau lebih tepatnya hanya satu orang yang menikmatinya.

Alex merongoh kantung celana jeannya, memeriksa Ponselnya yang sedari tadi terasa bergetar.

sebuah senyuman menghiasi bibir tipisnya. senyuman bahagia penuh rencana. yang sedari tadi seolah hilang dari bibir seorang Alex willson yang penuh dengan akal liciknya.

' eemm sayang, sebaiknya kita pulang deh" katanya sambil memasang wajah serius.

" kenapa sayang" tanya viona tidak rela

" ada hal mendadak yang harus aku selesaikan" ucapnya mencoba mengyakinkan.

" memangnya apa. apa aku bisa bantu" tanya viona menawarkan diri.

" tidak sayang. ini harus aku yang selesaikan. ok. pokoknya kamu gak usah kuwatir ya" balas Alex sambil memengang kedua bahu viona seolah menenangkan gadis itu.

" apa ini masalah geng motor kamu. "tanya viona kuatir.

karena beberapa hari lalu, Alex bercerita kalau ada geng motor lain yang sering mengajak mereka balapan. dan sering cari gara-gara anak satu geng nya.

" untung gue pernah cerita masalah geng motor gue yang gak ada itu, walaupun gue suka balapan haha" Batin Alex berteriak girang saat tahu cerita bhoongan yang di karangnya dengan Daniel saat pertama kali mereka bertemu ternyata berguna juga.

" ya sudah deh. kamu gak usah antar aku lagi kalau gitu. nanti biar sopir aku yang jemput . ok" balas viona setelah melihat ekspresi Alex yang terlihat begitu buru buru.

'gak sayang, aku akan antar kamu, ok.. aku gak mau kamu di gangu cowok lain saat kamu nunggu sopir kamu nanti" balas Alex bersikap manis. .

" .. "vio tersenyum senang saat mendengar ucapan yang keluar dari bibir kekasihnyaa itu.

"ayo" balas Alex. sambil menggandeng tangan viona dan menuju tempaat parkir mall tersebut.

bunyi deruman mesin mobil mewah dengan warna hitam metalik yang mulai menerobos jalan raya itu akhirnya berhenti di depan rumah yang bergaya eropa nan elegan. setelah viona turun dari mobil itu.

Alex dengan cepat memutar mobilnya dan menuju rumahnya yang terletak sangat jauh dari komplek rumah vio.

senyum lega terus menghiasi bibirnya. seolah dia sudah bebas dari kencan yang membosankan yang sedari tadi dia lalui. setelah dua puluh menit berkutat dengan jalan raya, akhirnya Alex tiba dikediamannya yang masih dengan suasana yang sama saat dia tinggalkan.

tampa mengutuk pintu lagi, dia langsung memutar knop pintu kediaman Willson, dan melangkah masuk kedalam menuju ke lantai dua rumahnya.

"baru pulang kak" tanya Lexsa yang baru keluar dari kamarnya sambil melihat jam di Ponselnya yang sudah menunjukkan pukul 12 malam.

" kamu belum tidur Princess" tanya Alex dengan nada lembut sambil berjalan mendekati Lexsa yang masih berdiri di depan pintu kamarnya.

" ...." Lexsa menghela nafas melihat kakaknya yang tidak menjawab pertanyaannya.

" Aku lapar kak" balas Lexsa sambil mengusap perutnya.

" ya sudah yok kakak temani." balas Alex sambil merangkul tangan Lexsa dan membawanya ke dapur.

" kamu mau makan apa princess" tanya Alex setelah menarik salah satu kursi dimeja makan untuk Lexsa.

" nasi goreng boleh deh kak, " jawab Lexsa.

" tapi kakak yang buatin ya" lanjut Lexsa lagi memohon,

" ya ya ya baiklah" balas Alex menyanggupi.

Lexsa tersenyum manis mendengar jawaban kakaknya.

setelah beberapa saat menunggu, akhirnya sepiring nasi goreng telah siap di depannya untuk disantap.

" selamat makan" ucap Lexsa sebelum akhirnya nasi goreng itu masuk mengisi mulutnya.

tidak butuh waktu lama akhirnya nasi goreng itu ludes di makannya, setelah selesai menghabiskan makan malamnya atau lebih tepatnya makan tengah malamnya itu. Lexsa langsung beranjak pergi dari sana diikuti Alex di sambingnya yang berjalan santai mendampinginya yang sudah mulai mengantuk.

" selamat malam kakak" ucap Lexsa sebelum menghilang di balik pintu kamarnya

" semoga mimpi indah sayang" ucap Alex seperti berbisik pada dirinya.

sambil berbalik menuju kamarnya, yang terletak di sebelah kamar Lexsa. tidak ada ciuman selamat malam, malam ini. Alex tersenyum muram mengingat hal itu. ingin rasanya ia kembali mengutuk pintu kamar adiknya untuk memberikan ciuman selamat malam. tapi segera diurungkannya karena tak ingin mengganggu Lexsa yang mungkin sekarang sudah masuk ke alam mimpinya.

Setelah selesai mengganti bajunya, dengan pakaian yang lebih nyaman untuk dibawa tidur. sebuah baju kaos tanpa lengan bewarna dongker yang lebih nampak seperti baju dalam itu di padukan dengan celana ponggol berwarna senada. melekat dengan indahnya di tubuhnya.

mematikan lampu dikamarnya, menghidupkan lampu tidur di atas meja di samping ranjangnya, sepertinya Alex enggan membuka matanya lagi sampai akhirnya suara pintu dibuka pelan berhasil membuat nya bangun dari posisi tidur.

" Prince, Princes tidur sini ya" ucap Lexsa yang sudah merebahkan tubuhnya di samping Alex sambil memeluk boneka bantal nya dengan nyaman.

tanpa memperdulikan Alex yang sedang menatap heran kearahnya, walaupun mereka sering tidur bersama waktu kecil. tapi tidak dengan usia mereka yang sekarang.

Alex mengusap kasar wajahnya. saat merasakan penggerakan Lexsa di sampingnya yang sedang mengubah posisi menghadapnya.

" kamu kenapa tidur disini" tanya Alex seolah berbisik kepada dirinya sendiri.

" gak bisa tidur kak. makanya Lexsa kesini" jawab Lexsa sambil membuka pelan matanya.

Alex berekfresi tegang, terkejut. karena ternyata Lexsa belum tidur seperti perkiraannya.

" selamat tidur my Prince" ucap Lexsa yang kedua kalinya dengan ekspresi imutnya.

Cupp..

sebuah ciuman selamat malam mendarat manis di pipi Alex, Alex kembali terkejut dengan apa yang dilakukan Lexsa barusan

" jangan mencoba mengusirku kak" ancam Lexsa lagi. sambil meringkuk merapat kearah Alex. seolah mencari kehangatan.

" mimpi indah My Princess" balas Alex diikuti ciuman lembut yang mendarat dengan mulusnya di kening Lexsa penuh sayang.

Alex mulai merapatkan tubuh mereka, tidak canggung seperti tadi. membawa Lexsa ke dalam pelukan hangatnya.

" hangat" Lexsa bereaksi saat Alex mulai memeluknya.

sebuah senyuman lembuh menghiasi bibir Alex mendengar reaksi gadis dalam pelukannya.

sebuah senyuman penuh sayang. seperti seorang kakak yang sangan menyayangi adiknya, yang entah sampai kapan rasa sayang itu akan tetap sama atau akan berubah, seiring berjalannya waktu, rasa yang selama ini coba di pendamnya, rasa yang selama ini yang di anggapnya hanya sebagai rasa sayang antara adik dan kakak. akankah waktu mempermainkan mereka. hanya tuhan yang tahu akhir sebuah sikap over Prossesive yang tercipta di antara mereka.

biarkan seperti ini. dia hanya lah saudara kandungku. tidak ada salahnya bukan aku membuatnya nyaman menbawanya kealam mimpi indahnya, memberinya kehangatan di tengah malam yang sangat dingin ini.

aku hanya ingin memeluknya dalam tidurku, menyingkirkan jauh-jauh hastrat liarku yang sedari tadi ingin di lepas. biarkan seperti ini, tidur bersama, bersama melewati malam, mendekap dan memeluknya, saling membagi kehangatan. biarkan seperti ini.

~Alex ~

****


next chapter
Load failed, please RETRY

Regalos

Regalo -- Regalo recibido

    Estado de energía semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Piedra de Poder

    Desbloqueo caps por lotes

    Tabla de contenidos

    Opciones de visualización

    Fondo

    Fuente

    Tamaño

    Gestión de comentarios de capítulos

    Escribe una reseña Estado de lectura: C18
    No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
    • Calidad de escritura
    • Estabilidad de las actualizaciones
    • Desarrollo de la Historia
    • Diseño de Personajes
    • Antecedentes del mundo

    La puntuación total 0.0

    ¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
    Votar con Piedra de Poder
    Rank NO.-- Clasificación PS
    Stone -- Piedra de Poder
    Denunciar contenido inapropiado
    sugerencia de error

    Reportar abuso

    Comentarios de párrafo

    Iniciar sesión