Capítulo 218: Bab 218. Pelakor (Kisah Sepupu)

Menuruni tangga secara perlahan melihat ada Siska yang sedang merapikan ruang tamu. Sebenarnya Marvel juga tidak tega melihat Siska yang selalu mendapat omelan dari Aurora. Marvel sebaiknya tidak boleh ikut campur untuk mengurusi pembantu di rumah hanya Aurora yang berhak melakukannya. Dirinya hanya bekerja saja tidak perlu mengurus pembantu yang pantas dimarahi ketika salah.

"Eh Tuan. Ada apa?" tanya Siska.

"Tidak ada. Sepertinya kamu kelihatan lelah kenapa tidak istirahat saja?" ujar Marvel.

"Maaf Tuan. Siska baru saja datang karena tadi habis keluar menemui ibunya." sahut Bi minah yang menyahut pembicaraan mereka.

"Jangan dibiasakan pergi tanpa pamit apalagi sedang sibuk banyak kerjaan. Pantas saja Aurora sering mengomel." ucap Marvel. Omongan lelaki itu menjadi celetuk yang membuat hati Siska tersentuh. Apa daya dirinya yang tidak bisa melawan kemauan sang ibu.

"Maaf Tuan saya tidak akan mengulanginya lagi." kata Siska.

Ya begitulah ketika semuanya telah selesai.

****