Fenita kemudian menutup teleponnya dan bangkit berdiri. Ia tidak ingin melanjutkan lagi sarapannya. Jadi ia mengambil segalas air putih dan meneguknya hingga tandas. Ia berjalan menaikki tangga dengan canggung.
Ia masih belum mengenakan pakaian dalam. Ia menaikki tangga dengan sesuatu yang basah menggesek pangkal pahanya. Ia belum membersihkan dirinya semalam. Ia langsung tidur karena kelelahan.
Fenita mulai berpikir untuk berolahraga seperti yang Helen lakukan setiap pagi. Ia masuk ke dalam kamarnya dan kemudian duduk di depan meja riasnya sambil menatap dirinya sendiri.
Sehelai uban terlihat di rambutnya. Ia memisahkan uban itu dengan rambutnya yang lain dan mencabutnya. Rambutnya sama sekali tidak terlihat indah, tidak seperti Helen. Ia harus merubah dirinya menjadi lebih cantik dan menarik.