Capítulo 14: Pertemuan Pertama dengan Tokoh Pria Utama (3)
Editor: Wave Literature
Ye Tianxin sengaja bercanda dengan neneknya, "Aku pergi menjual darah kemarin malam…"
Ketika nenek mendengar bahwa Ye Tianxin telah menjual darahnya, dia menjewer telinga cucunya itu dengan marah.
"Gadis bandel, baru tumbuh besar sedikit sudah berani melakukan macam-macam seperti jual darah, nenek ini sudah tua, kalau memang sudah saatnya mati ya sudah, mengapa kamu ingin…"
"Nenek, aku berbohong padamu, aku tadi menyelamatkan orang!" Ye Tianxin menutup telinganya, "Nenek tidak tahu, seorang tentara terluka dan dikirim ke sini kemarin malam, seluruh tubuhnya penuh dengan darah, aku hanya berpikir jika dapat menyelamatkan hidup seseorang, mengapa tidak? Aku kali ini melakukan perbuatan yang baik, mereka pasti telah meninggalkan barang-barang ini untukku. Jangan khawatir… aku tidak menjual darah…"
"Kamu sangat kurus, apakah orang itu mengambil darahmu banyak kemarin malam?" Nenek sampai ingin bangun dari tempat tidur, "Tidak bisa, aku harus membeli ayam tua untuk menambah nutrisimu."
Ye Tianxin buru-buru menghentikan neneknya, "Nenek, kamu masih sakit, tidak perlu melakukan itu. Mulai sekarang dengarkan aku, istirahatlah dan selesaikan perawatan dengan baik di sini. Nenek, kamu harus sehat, aku berharap kamu sehat dan hidup lama sampai umur seratus tahun…"
Mata nenek berkaca-kaca, "Tentu saja, aku harus melihat Tianxin kecilku menikah dan punya anak!"
"Betul. Jadi Nenek harus merawat tubuh dengan baik!"
Setelah selesai diinfus, nenek pulang dengan Ye Tianxin, dokter berulang kali menyuruhnya untuk tidak bekerja terlalu keras.
Dokter lalu berkata kepada Ye Tianxin, "Gadis Kecil, beri tahu orang tuamu saat kamu kembali nanti, luangkan waktu untuk membawa nenekmu ke kota untuk pemeriksaan fisik, paham?"
"Aku paham. Terima kasih, Dokter."
Setelah Ye Tianxin dan nenek telah sampai di rumah, nenek hendak membuat makan siang.
Ye Tianxin menghentikannya, lalu pergi ke dapur sendirian dan segera membuat makan siang.
Di halaman kecil terdapat meja persegi, di atasnya ada beberapa hidangan musiman, beberapa telur asin yang berwarna hijau, dan semangkuk bubur kacang tumbuk.
"Nenek, cobalah, bagaimana rasanya masakanku?"
Dulu Nenek biasanya memasak tiga kali sehari untuk Ye Tianxin, sekarang gilirannya memasak tiga kali sehari untuk neneknya.
"Enak, apa pun yang dibuat Tianxin pasti enak. Tianxin, Nenek baik-baik saja, kamu pergilah ke sekolah di sore hari, jangan tunda pelajaranmu."
"Nenek, sementara ini tidak usah berjualan, kesehatanmu sekarang yang paling penting. Aku akan segera mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Bisakah kamu memasak untukku di rumah setiap hari? Menurutku makanan di kantin sekolah tidak enak…"
Nenek mendengar Ye Tianxin berkata demikian, dia mengangkat kepalanya untuk menghibur Ye Tianxin, "Tianxin, jangan terlalu memberikan tekanan pada dirimu sendiri."
Ye Tianxin mengangkat kepalanya dan menatap neneknya, "Nenek, aku harus diterima di universitas unggulan, jika aku diterima maka aku akan mendapat bonus. Ketika aku mendapatkan bonus, aku akan mengajakmu jalan-jalan. Kamu pasti belum pernah melihat laut di pantai, kan? Aku akan membawamu melihat laut, kita nanti juga bisa makan makanan laut."
Nenek melihat bahwa Ye Tianxin telah bersemangat kembali, dia pun menjadi sangat bahagia, "Baiklah, baiklah."
...
Setelah sarapan, Ye Tianxin mengayuh sepedanya pergi ke sekolah.
Sekolahnya bernuansa retro, dinding gedung lantai lima yang terbuat dari bata merah itu ditumbuhi tanaman rambat hijau.
Ruang kelas Ye Tianxin berada di lantai pertama. Dia berjalan ke ruang kelas dan duduk di kursinya. Teman sebangkunya, pria berkacamata itu sudah mulai membaca.
Di kehidupan sebelumnya, hasil ujian masuk perguruan tingginya tidak terlalu memuaskan.
Justru karena itulah nenek akhirnya memberanikan diri dan menahan malu pergi ke Kota Jincheng dan memohon ke ayah kandung Ye Tianxin agar mengaturkan sekolah untuknya…
-- Regalo
recibido