Satu tahun telah berlalu sejak saat itu. Sora sekarang berusia 2 tahun. Claude menjalani kehidupan normal dengan Sora seperti dia melakukan pekerjaan biasa di pagi hingga sore hari dan merawat Sora sampai dia tidur ketika dia pulang.
Membesarkan seorang anak pada awalnya sangat sulit. Percayalah. Tetapi semakin Anda semakin ahli dalam merawat bayi Anda, maka akan lebih mudah bagi Anda. Apalagi saat Anda melihat wajah buah hati Anda dengan damai, semua penatnya akan sirna.
Dia melatih dirinya dalam ilmu pedang di malam hari setelah dia menidurkan Sora dan menyelinap. Dengan ingatannya, Claude, dia berusaha menyempurnakan nafas petirnya. Meski dia mengetahui teknik ini dari fandom, tapi di dunia sihir tentu saja itu akan berhasil. Setelah itu, dia membasuh wajahnya sebelum tidur di samping Sora.
Empat jam kemudian, di tengah malam, Claude terbangun karena keributan yang terjadi di luar. Dia mendengar jeritan dan mencium sedikit bau darah. Dia kemudian segera berdiri dan melihat retakan di dinding yang sengaja dia buat untuk saat-saat seperti ini.
Claude melihat api dari desa dengan beberapa orang membantai orang dewasa dan anak-anak. Dia menyadari bahwa merka berasal dari Faksi Tepes, mungkin mereka ingin melakukan penyerangan terhadapat Faksi Carmila.
Claude segera berkemas dan membawa pedangnya sebelum membungkus Sora dengan selimut dan mulai melarikan diri dari desa, dia tidak akan membatu desa dengan mempertaruhkan kehidupan putrinya.
Ketika dia melarikan diri, seorang vampir melihatnya dan mulai mengejar Claude. Dia melemparkan bola api tapi Claude mengelak dengan mudah, Claude semakin jauh darinya dan dia segera bersembunyi ketika Claude berpikir bahwa Vampir itu kehilangannya. Claude tidak bisa melawannya dengan Sora di punggungnya.
Setelah istirahat dia akan mulai melarikan diri sekali lagi tetapi dia melihat seorang anak perempuan sekitar umur satu tahun, dia dalam tumpukan sampah.Claude merasakan ini dengar observasi hakinya, dan menyadari bahwa anak itu masih hidup. Memperkuat pikirannya, Claude memutuskan untuk membawa anak itu bersamanya.
Dia kemudian berlari menuju kota terdekat karena dia yakin bahwa para vampir tidak akan berani menyerbu kota.
Setelah tiba di Riverwood, dia akhirnya menghela nafas lega saat dia pergi ke penginapan terdekat dan membayar sebuah kamar dan menyelipkan kedua gadis itu sebelum tidur dengan bersandar di sisi tempat tidur.
Saat dia tidur ...
Persyaratan aktivasi sistem terpenuhi ....
Mengaktifkan sistem ...
[Selamat telah mengaktifkan sistem Father of the Household]
Ketika Claude terbangun, dia bingung melihat layar muncul didepan wajahnya. Father of the Household, Claude bingung dengan namanya.
[Father of the household akan membantumu dalam mengelola sebuah kedai makanan jepang dan memberimu misi untuk diselesaikan. Imbalan dapat bervariasi untuk keterampilan memasak, resep, kekuatan, panduan, dan sejenisnya.
Apakah Anda ingin memulai misi pertama? Y / T
Perhatikan bahwa paket pemula akan diberikan setelah misi pertama.]
Claude mengutuk apa yang disebut sistem bagaimana dia akan mengelola sebuah kedai makanan jepang ketika dia berada di Rumanis dengan beberapa vampir horny.
Claude menekan ya dan pop up lainnya muncul.
[Misi
Siapkan sarapan untuk 3 orang 0/3
Hadiah: Keterampilan Yukihira Soma]
Claude terkejut dengan kesederhanaan sistemnya juga hadiahnya cukup bagus.
Claude kemudian turun dan bertanya apakah dia bisa meminjam dapur dan bahan-bahan mereka, tentu saja dia akan membayar apa yang dia gunakan.
Karena Claude menghemat uang, yang bisa dia siapkan hanyalah kentang kukus dan bubur bayi. Setelah mengukus beberapa kentang dan merebus bubur. Claude kemudian memasukkannya ke dalam mangkuk untuk disajikan juga tidak lupa untuk membuat susu. Dia juga mengambil seember air untuk mencuci muka.
Claude kembali ke kamar mereka dan mendengar suara tangisan nyaring. Sora sudah terbangung dengan wajah panik melihat.
"Ayah !!" Sora mencoba turun dari kasurnya ketika melihat Claude masuk. Tapi Claude dengan cepat maju dan menghentikan Sora.
"Diam sebentar oke Sora?" Claude berkata dengan senyum.
Sora hanya mengangguk dan melihat Claude menggendong bayi sambil memberinya makan.
"Mm. Ayah, kita ada dimana? Dan siapa bayi kecil ini?" Dia bertanya sambil mencolek-colek pipi bayi itu.
Dia terkejut ketika melihat bahwa tangan bayi itu terangkat dan meraih jari sora, bayi itu terkikik dan tersenyum dengan manis. Sora yang melihat ini memiliki hati dimatanya.
"Ayah !!! Dia sangat manis !!!" Sora berteriak yang membuat bayi itu kaget. Sora menyadari kesalahannya dan menutup mulut.
Claude tersenyum dan menjelaskan semuanya.
"Jadi kemana kita akan pergi? Juga apakah adik kecil ini akan ikut bersama kita" Sora sudah mulai menyebut bayi itu adik kecil.
"Kita mungkin akan pergi ke Jepang, tapi kita akan menetap disini dulu selama beberapa tahun. Ayah juga tidak akan meninggalkan bayi manis ini sendirian. Juga bagaimana kalau kau memberinya nama?" Claude berkata padanya. Dia merespon dengan sangat bersemangat.
"Benarkah ?!"
Claude hanya mengangguk dan memutuskan untuk mulai memberi makan bayi itu lagi.
Setelah beberapa saat Sora merenung, dia akhirnya sudah memutuskan nama adik barunya.
"Ayah bagaimana dengan Ais? Ais Wallenstein" Sora berkata dengan penuh semangat.
"Tentu kenapa tidak? Itu nama yang bagus dan manis." Claude mengangguk dan melihat bayi itulagi dan berkata."Mulai sekarang namamu adalah Ais Wallenstein" Bayi itu terkikik bahagia seakan dia senang dengan nama yang diberikan kepadanya.
Dua tahun telah berlalu dan hari ini adalah hari dimana Claude dan putri-putrinya akan pindah. Dia sudah menyiapkan berbagai dokumen yang dibutuhkan. Claude juga dalam 2 tahun ini berkeja keras dan sudah membeli sebuah rumah dengan kedai makanan di Kota Kuoh, Jepang.
Claude berkemas dan memasukkan pakaian mereka ke dalam tasnya. Dia juga memasukkan pedangnya ke dalam tas.
Claude memanggil Sora dan Ais yang sedang bermain di halaman belakang.
"Ayo pergi, kita harus pergi ke bandara." Claude berkata dan memeriksa apakah mereka melewatkan sesuatu. Dia kemudian menoleh ke arah putri-putrinya yang bersemangat karena akan menaiki pesawat.
Kami kemudian berangkat dan mengunjungi supermarket terlebih dahulu untuk membeli camilan.Akhirnya mereka sampai dibandara dan diarahkan menujur pesawat mereka. Claude yang sedang duduk menunggu keberangakatannya melihat panel mengambang didepannya.
[Bangun Kedai Anda
Deskripsi: Sebagai master kedai makanan Jepang, seseorang harus selalu bersikap netral dan hanya membalas ketika diprovokasi.
Bangun kedai makanan Anda di Kota Kuoh 0/1
Hadiah: Penjaga Tavern Rank-S]
'Huh aku tidak menyangka aku akan datang ke Kuoh secepat ini' Claude menghela nafas. Dia bertanya-tanya apakah dia akan bertemu dengan Serafall.
Melihat ke samping adalah putri-putrinya yang bersemangat. Tapi tiba-tiba seseorang di sampingnya berbicara.
"Haha sungguh anak yang bersemangat, putri-putrimu sangat manis Tuan."
Claude terkejut ketika melihat orang disampingnya, tapi dia segera tenang. Dia tidak ingin menarik perhatian. Orang disampingnya adalah pemimpin Grigori, Azazel.
"Terima kasih uhm Tuan?"
"Oh betapa kasarnya aku, kau bisa memanggil ku Azazel" Azazel memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan.
Claude hanya mengangguk dan meraih tangan Azazel.
"Senang berkenalan dengan mu Azazel-san. Saya Claude, Calude Wallentein."
"Ohh jadi kamu akan ke Jepang?"
"Ya benar kami akan ke kota Kuoh, saya akan mendirikan sebuah kedai disana"
"Hebat, aku akan berada di jepang beberapa saat. Mungkin akan datang mengunjungi kedai mu nanti." Azazel berkata dengan senyum ramah.
Claude tidak mempermasalahkan Azazel untuk datang ke kedainya, tapi tentu dia akan mengusirnya jika dia membawa beberapa masalah.
Setelah terbang selama 15 jam ahirnya Claude sampai di Jepang. Dia berpisah dengan Azazel di bandara. Claude memutuskan untuk pergi ke Hotel untuk beristirahat. Dan akan mengunjungi agen real estate besok.
Besok harinya Claude membangun para putri dan berkata bahwa mereka akan segera melihat rumah baru mereka. Jelas itu membuat mereka tampak bersemangat.
Sesampainya di agen real estate, Claude melakukan beberapa prosedur rumit dan mendapatkan kunci kediaman barunya. Sebelum pergi ke rumah baru mereka, Claude memutuskan untuk memasuki toko 100 Yen untuk melihat apakah ada yang bisa dibeli. Dia juga menyuruh putri-putrinya berkeliling untuk melihat apakah ada yang ingin mereka beli. Mereka mengangguk dan memutuskan untuk berkeliling toko.
Claude mangambil beberapa barang, ketika dia akan mengambil sebuah lampu di rak tangannya bukan menyenyuh lampu tapi menyentuh tangan seorang gadis. Melihat gadis itu Claude terkejut. Karena dia adalah Roseweise, valkry Odin.
"Ah Maaf" Gadis itu berseru.
"Ahh tidak-tidak itu salahku" Claude menjawab dengan tersenyum.
Rossweisse tersipu ketika melihat senyumnya. Dia pikir Claude adalah seseorang yang dingin dengan aura yang dipancarkannya, tapi melihat dia tersenyum membuat jantung Rossweisse berdetak kencang.
'Apakah ini cinta pandang pertama, apakah ini pertemuan klise dari sinetron' Rossweisse berkata dalam hati dengan bersemangat. Tapi impian kecilnya hancur ketika dia melihat 2 gadis kecil berlari ke arah Claude.
"Ayah kami menemukan barang yang ingin kami beli"
"Oke ayo kita beli itu, Uhm jadi sekali lagi saya minta maaf nona. Sampai jumpa" Claude melambaikan tangan sambil berjalan menjauh dari Rossweisse.
"Apakah aku memang dikutuk untuk menjadi lajang selamanya?"Rossweisse muram dan berencana melampiaskan rasa muramnya kepada Odin.