"Kak, aku di sini?" Kata Uriel mengetuk kaca jendela, setelah itu dia melambaikan tangan tanpa merasa berdosa telah membuat Rail dan Rafael cemas.
"Bagaimana bisa kamu masuk?" Tanya Rail heran. Ia melihat pintu rumah Ardina dalam keadaan tertutup dan terkunci. Uriel tidak menanggapi pertanyaan bodoh Rail. Ia membukakan pintu rumah Ardina dan membiarkan Rail dan Rafael masuk. "Hei, elu gimana bisa masuk kedalam?" Tanya Rail sekali lagi, ia sangat penasaran dengan aksi Uriel itu.
Malaikat keadilan itu hanya tersenyum. Senyuman penuh tanda tanya. "Apa kak Rail dan Kak Rafael lupa kalau semua malaikat punya kekuatan berteleportasi untuk mempermudah tugas malaikat selain terbang?" Tanya Uriel. Rafael dan Rail saling tatap dan kemudian memggeleng.