Lalu di tempat lain,
Rafael. Ia asik menikamati di mana ia bersama kedua orang tuanya. Rafael merindukan kebersamaan yang ada bersama kedua orang tuanya. Ia sedang makan bersama, wajahnya tampak tersenyum sumringah. Ini seperti mimpi bagi Rafael. Dan ini mimpi untuknya dari iblis ilusi. Yang mambawa Rafael terbuai dengan ke masa di mana kedua orang tua Rafael masih hidup.
Rafael ada seorang pemuda yang berasal dari orang tua bergolongan menengah ke atas. Kaum bidadara yang cukup kaya, berbeda dengan Mikael. Namun, Mikael jauh lebih dulu menjadi seorang malaikat di banding Rafael.
"Ayo Rafael sayang, kamu harus makan yang banyak!" Ibunya memberi makanannya. Rafael mengangguk dan melahapnya. Malaikat perang itu belum mengetahui di mana ia berada dan siapa sebenarnya kedua orang tuanya itu.