"Apakah nama saya mengingatkan dengan seseorang yang nona bunuh?"
Degh.
Ucapan Nara membuat jantung Daniella berhenti berdetak. "Apa-apaan gadis ini?" bisik hatinya menatap dengan mata melebar. "Mana mungkin tebakannya setepat ini?" pikirnya lagi.
Degh.
Degh.
Degh.
Tatapan yang Daniella lihat begitu menakutkan. Dingin dan juga mengintimidasinya. Senyuman menyeringainya menambah kesan diri Nara terlihat sangat menyeramkan.
"Apa-apaan ini? Tatapannya kenapa seolah melemahkan kekuasaanku di sini? Siapa sebenarnya gadis ini?" tanya Daniella pasa dirinya sendiri.
"Si-siapa kalian sebanarnya? Dan mau apa kalian ke sini?"
"Nyawamu. Kami menginginkan nyawamu!" sahut Nara.
"Ngah ... apa? Nyawaku? Jangan bercanda kau? Kamu pikir bisa mengambil nyawaku begitu saja? Dan apakah kamu lupa di mana kau berada sekarang ini?" pungkas Daniella. Ia tidak menghiraukan apa yang dikatakan Nara. "Penjaga ... penjaga ... tangkap ke dua penyusup ini!" teriak Daniella dengan nada suara ketakutan.