Emosinya masih meluap-luap di dadanya. Rasanya sangat panas yang ia rasakan di telinga saat ucapan Raja Mormon mulai masuk kedalam sel-sel syaraf telinganya. "Suatu hari nanti, bila ada kesempatan aku akan benar-benar membunuhmu, ayah!" Gumamnya dalam hati.
Raja Mormon berhenti, ia mengingat apa yang Asmodeus katakan kemarin. Ia membalikan tubuhnya.
"Hei, Asmodeus!" Asmodeus menoleh dangan wajah yang masih terlihag marah. "Jangan lupa pesta malam ini, aku akan menghadiri pesta itu kalau memang kau benar-benar membawa iblis cantik dari penjuru neraka,"
Secepat mungkin Asmodeus mengubah ekspresinya. Senyum itu mengembang dengan sangat cepat setelah amarah sedang menguasai dirinya. Namun, rencananya tidak akan dibatalkan. Dan ucapan Raja Mormon tidak akan ia lupakan sampai kapan pun.
Ia pun bergegas menemui Ardina di kamarnya.
Lalu sementara itu di kamar.
Ardina masih uring-uringan, ia terus mengoceh setelah mendengar pernyataan gadis itu.