Flashback On!
"Kau langsung ke stasiun bawah tanah, Rown. Aku akan mengikuti dari sini."
Pria di seberang itu langsung bergegas pergi dengan mengedarkan pandangan, melihat anak buah Harley yang lain agar tak menaruh curiga padanya. Ia meninggalkan Holmes yang bertugas mengawasi tuan agungnya di dalam Markas.
Semenatara pria bernama Holmes itu masih terus fokus pada komputer di depannya. Dia menyibukkan dirinya dengan sisa pekerjaannya sembari menunggu tuannya itu keluar dari ruangan eksekusi. Ia mendapatkan tugas baru dari orang luar untuk menyelidiki tuannya sendiri, meski itu melanggar aturan dari markas terbesar Mafia Black Tiger yang diikutinya tetapi ia juga butuh uang masukan lain demi kebutuhannya sekarang. Tak ada cara lain selain menerima tawaran pria paruh baya itu untuk melacak keberadaan Mansion pribadi tuannya karena ia juga penasaran dengan duni milik tuannya di luar markas.
Sekitar setengah jam menunggu, akhirnya tuan besar itu keluar juga dari ruangan eksekusi. Holmes mencoba kembali sibuk dengan layar di depannya. Matanya melirik setiap pergerakan tuannya dan beberapa anak buah kesayangan yang masih terus berjaga di samping pria paling di segani itu dari ruangan tembus pandang yang ia gunakan saat ini. Bisa ia lihat Xian memberikan informasi dengan berbisik pada tuannya, setelahnya pria dingin itu mengatakan akan kembali. Ini kesempatan bagus, meski Holmes tau tuannya tak akan pernah lama berada di markas tapi saat ini tuannya cukup lama berada di sini karena banyak dari anak buah yang berkhianat, termasuk dirinya mungkin. Tapi itu belum di ketahui untuk sekarang, jadi aman!
Holmes segera bangkit dari duduknya untuk segera melakukan rencana besarnya, ia akan mengikuti tuannya secara diam-diam. Karena jika tidak begitu, hanya membutuhkan beberapa menit saja anak buahnya akan menangkapnya dan mengetahui semua apa yang ia rencanakan. Dan itu tidak boleh terjadi.
Holmes memasuki ruang bawah tanah yang di rancang khusus untuk keluar masuk daerah markas. Ia menampakkan wajah datarnya setiap melihat anak buah yang berjaga agar mereka tak mencurigai tingkahnya. Ia terus masuk sampai bertemu dengan motor sport hitam yang sudah ia siapkan sebelumnya di depan sana. Tak ada siapapun yang berada di sini karena memang ini sudah daerah luar area markas. Ia segera menjalankan motor sebelum kehilangan jejak tuannya yang menggunakan helicopter untuk sampai di stasiun bawah tanah. Meski begitu, ia tetap harus berhati-hati karena setiap anak buah akan di awasi lewat cctv tubuh yang di pasang di setiap lengan mereka.
"Aaargh …"
Holmes meringis menahan sakit di lengan kiri tangannya, dimana cctv yang di pasang di tubuhnya ia paksa cabut karena tak mau ketahuan dengan aksinya. Ia sudah berjanji, jika ini selesai ia akan langsung memasang kembali cctv wajib itu dalam tubuhnya juga tubuh Rown nanti.
Holmes berhenti tepat dipinggir hutan yang sedikit jauh dari stasiun bawah tanah. Ia menengadahkan wajah menatap langit hitam yang terus saja mengeluarkan suara Guntur. Ia yakin tuannya tak akan mudah terpengaruh dengan cuaca, pria dingin itu akan melakukan segala cara sampai apa yang ia inginkan terlaksana. Ia kembali fokus ke depan saat terdengar suara helicopter berhenti di depan daerah pasir itu. Matanya memicing melihat siluet tubuh tuannya dengan beberapa anak buah yang berjaga. Bagus ... Rown sudah ada di sana. Ia hanya tinggal mengikuti jejak Rown setelah kepergian tuannya nanti.
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^