"Mudah lemah bukanlah sifat para anak buahku."
Farez kembali membuka mata saat mendengar ucapan tajam nan dingin dari Harley, menoleh pada wajah dingin yang tertutup majalah di sampingnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Farez menghela napas pelan dan menegakkan kembali duduknya, menuruti ucapan Harley agar tak kembali mendapat hinaan halus seperti sebelumnya, ia tak suka jika seseorang terus menghina tanpa tau alasan sebenarnya. Matanya tak sengaja melihat ke arah Torito yang melihat penuh ke arahnya, seakan memperhatikan secara diam-diam namun terlanjur ketahuan. Farez tak peduli dengan tatapan itu, lantas mengalihkan pandangan ke arah lain. Tak penting juga menebak-nebak apa yang dipikirkan pria itu, bukan?
tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^