Descargar la aplicación
42.85% love story of twins / Chapter 3: *Tuan Muda*

Capítulo 3: *Tuan Muda*

Taehyung berdiri dengansembari menatap jendela kamarnya

senyum terukir di wajah pria tampan itu mengingat bagaimana kejadian disekolah yang menimpanya

seorang pria berjas hitam masuk ke kamarnya sembari membungkuk hormat pada Taehyung yang membelakanginya

"Tuan muda besok akan ada rapat antar Presdir"ujar pria berjas hitam itu sembari terus menatap lantai

"buat semuanya sangat rapi dan ambilkan city sekolah ku"ujar Taehyung yang di balas anggukkan dari sekretarisnya itu

pria berjas hitam itu pergi setelah membungkuk hormat pada Taehyung

Keesokkan harinya...

para bodyguard Taehyung berjalan cepat menghampiri mobil Taehyung yang baru saja sampai didepan perusahaan Ayahnya

semua orang membungkuk hormat padanya saat pria muda itu turun dari mobilnya dan berjalan pelan memasuki perusahaan milik ayahnya yang diwariskan padanya

beberapa orang berjalan membuntuti langkahnya dan beberapa yang lain dengan siap menjaga jika ada keadaan genting

setelah kematian Ayah dan ibunya Taehyung lah yang mengurus semua urusan Ayahnya pria muda itu sudah berbakat dalam hal berbisnis sedangkan dirinya masih berstatus sebagai seorang pelajar

Tapi itu bukanlah suatu halangan baginya ia bisa menguasai ilmu bisnis hanya dengan beberapa bulan dan berhasil menaikkan harga saham perusahaan setiap tahunnya

Taehyung juga dikenal sebagai Presdir muda yang ramah pada para bawahannya itu membuatnya sangat disegani oleh siapapun yang mengetahui pangkatnya

Pria tampan itu menyembunyikan jati dirinya disekolah

itu karna satu alasan

ia tidak ingin semua orang bergaul hanya karna harta kekayaannya

***

Jira menghela nafas sembari menatap kearah rumahnya

orang tua angkatnya yang tiada hanya bisa meninggalkan rumah ini untuknya dan ia harus bekerja paruh waktu untuk melengkapi kebutuhannya sehari hari

gadis itu seorang diri tapi sama sekali tak membuatnya menderita dan mampu hidup mandiri

menatap kamar pribadinya yang membuat mengingat akan kenangan dulu bersama ibunya yang selalu menemaninya tidur

"eomma.. aku merindukanmu"batinnya

***

Penerbangan yang cukup membuat gadis berambut coklat tua itu menghela napas panjang setelah melihat bandara Incheon kota seoul yang selama ini

Gadis itu teersenyum sembari menunggu antrian turun dari pesawat

"aahh ini seperti 15 tahun saat akuu meninggalkan tempat ini"lirihnya

gadis cantik itu mempercepat langkahnya setelah keluar dari bandara

mencari taksi yang akan ditumpanginya

setelah mendapatkan sebuah taksi gadis itu segera masuk kedalamnya dan tak lupa menyapa sang supir yang tersenyum ramah padanya

gadis itu menatap layar ponselnya menatap dua foto anak kecil yang tersenyum bahagia

"aku merindukanmu"ujar gadis cantik itu sembari mengusap layar ponselnya

kini dirinya larut dalam masa lalunya

mengingat bagaimana dirinya harus terpisah dengan sang adik yang sudah 15 tahun terpisah darinya karena dirinya yang terlebih dulu harus diadopsi dan berakhir tinggal di Amerika meninggalkan kota kelahirannya

setelah sampai di stasiun gadis itu mempercepat langkahnya berharap tiket menuju busan masih tersisa untuknya

senyum terukir diwajahnya karna mendapat sebuah tiket terakhir

ia segera mempercepat langkahnya memasuki kereta yang akan ditumpanginya menuju busan

"hari ini benar benar melelahkan melwlahkan"ujarnya setelah duduk di kursi yang tertera ditiket keretanya

***

jira berjalan pelan sembari memasuki sebuah toserba tempatnya bekerja

menjadi seorang penjaga toserba walau dirinya masih bersekolah itu tidaklah terlalu rumit untuknya

lagi pula dirinya masih bisa belajar saat toserba tidak terlalu ramai

gadis itu menyapa pemilik toserba dengan ramah membuat pemiliknya yang merupakan seorang wanita paruh baya itu tersenyum ramah padanya

"ajjuma.. sepertinya hari ini kau cukup lelah" ujar Jira sembari membantu wanita paruh baya itu melepas seragam yang dikenakan saat bekerja

"Anii.. aku hanya kelelahan saja"balas wanita yang dipanggil ajjumma itu

jira tersenyum saat mendengar perkataan pemilik toserba itu ia segera menghampiri meja kasir

***

Gadis berwajah cantik itu berdecak kesal saat menatap kakak laki lakinya yang meminum susu pisang miliknya

"yaaa.." tegur johyun sembari menepuk punggung kakaknya membuat pria itu terkejut

"apa au tidak melihat aku sedang apa?"tanya jin dengan wajah kesalnya

johyun merampas kasar susu pisang yang ada ditangan jin

seketika wajah gadis itu memerah saat mengetahui bahwa itu sudah kosong

jin hanya bisa tertawa melihat ekspresi adiknya sembari mundur perlahan dan langsung berlari tanpa rasa bersalah

"yaa.. kau harus membelikannya lagi untuk ku"teriak johyun

"Shiro..(tidak mau)"balas jin

"mwo?"

gadis itu segera mengejar kakaknya

"yaa.. Kim seokjin aku akanmembunuhmu" ancam johyun yang membuat jin kembali tertawa

Jin berlari menuj kamarnya dan langsung menutup pintu Kamarnya

johyun mengetuk keras pintu kamar jin membuat pria itu hanya bisa menahan tawanya

"apa kau tidak ingin membukanya?"tanya johyun sembari terus mengetuk pintu kamar jin dengan keras

"anii.."

"jinja..(benarkah?)"ujar johyun yang bertambah kesal

"arasseo.."lanjutnya

"jika oppa tidak membukanya aku tidak akan minum obat"ancam johyun membuat jin langsung membuka pintu kamarnya

"yaa.. apa kau fikir boleh mengancam kakakmu seperti itu?"tanya jin yang hanya dibalas senyum jail oleh adiknya itu

"appo.."ujar johyun sembari mengelus pelan puncak kepalanya saat jin memukul kepala johyun dengan jarinya

"Arasseo.. kita akan beli susu pisang untukmu"ujar jin membuat johyun bersorak senang

johyun tersenyum saat menatap wajah jin

"oppa gomawo.. Anii sebenarnya aku tidak menganggap mu sebagai kakakku bukan kah kita tidak bersaudara"batin johyun

***

Pria berwajah tampan itu mendesah pelan setelah melihat pekerjaan nya yang sudah selesai

sekretarisnya berjalan pelan menghampirinya

"tuan muda.. aku sudah mendapatkan identitas gadis yang kau minta"ujar Sekretaris itu sembari tersenyum ramah

Tahyung tersenyum dan langsung mengambil berkas yang diberikan sekretarisnya

setelah beberapa menit membaca kertas putih itu

Taehyung langsung membuka jas miliknya dn berjalan melalui sekretarisnya yang hanya bisa menahan senyum melihat tuan mudanya yang bersikap aneh

pria itu memasuki mobilnya tanpa seorang pengawal

ia melaju bersama mobilnya menuju lokasi yang baru saja diketahuinya

,,,

"kenapa kau berjalan terlalu jauh?"tanya jin yang langsung menarik pundak johyun agar mendekat kearahnya

"oppa apa kau tidak bisa jauh dariku?"tanya johyun

jin mengangguk

"jika kau jauh itu hanya akan merepotkan ku"tambah jin

"yaa.. " kesal johyun yang langsung memukul dada jin membuat pria itu terkejut sembari menahan tawanya

"waahh... apa kau berlatih karate?"tanya jin sembari mengelus pelan dadanya

johyun hanya bisa diam dan langsung beranjak pergi meninggalkan jin yang tertawa akan dirinya

"yaa... nappeun yeoja!!( hei gadis pemarah )"panggil jin sembari berlari kecil kearah adiknya

_***_

Jira tersenyum saat melihat beberapa barang belanjaan yang diletakkan dimeja kasir

saat ingin menyapa pembeli jira terkejut menatap si penjual yang tersenyum manis padanya

"neo??"ujar jira yang terkejut melihat Taehyung dengan senyum box-nya

"anyeong.."sapa Taehyung

jira segera menarik kursi dan duduk tepat didepan Taehyung

"apa rumahmu didaerah sini?"tanya jira sembari melihat kearah jendela

"Anii.." jawab Taehyung yang mengambil sekaleng cola pemberian jira

"apa kau bekerja paruh waktu?"tanya Taehyung yang dibalas anggukan kecil dari jira

"kenapa?"

"untuk membiayai hidupku"balas jira yang langsung meneguk cola-nya

Taehyung mengangguk saat mendengar jawaban jira

"sepertinya sebentar lagi aku akan segera pulang jadi sebaiknya kau pulang saja"ujar jira sembari tersenyum menatap Taehyung

"aku ingin mengantarmu pulang"

"mwo?" ucap jira terkejut saat mendengar perkataan Taehyung

"aku tidak butuh penolakan"balas Taehyung yang sama sekali tak memalingkan tatapannya pada jira

jira hanya bisa menghela nafas panjang kemudian meninggalkan Taehyung yang masih duduk ditempatnya

jira segera memilih beberapa makanan yang sudah tidak layak jual

sesekali ia memperhatikan taehyung yang masih menunggunya

jira tersenyum menatap pekerjaannya yang sudah selesai

gadis itu melepas seragam yang dipakainya

seorang pria menyapa jira sembari tersenyum

"kau sudah datang"ujar jira yang menatap pria yang akan bertukar jaga dengannya

"siapa dia?"tanya pria berwajah imut itu

jira mengikuti arah pandang patner kerjanya itu

"apa dia pacarmu?"

"anii.."elak jira buru buru

"aku harus segera pulang banyak tugas sekolah yang harus kukerjakan"tambahnya yang langsung beranjak pergi dan menarik lengan taehyung agar ikut bersamanya

"apa yang kau lakukan?"tanya Taehyung

jira hanya bisa tersenyum

"kau bilang ingin mengantar ku pulang?"tanya gadis itu

Taehyung mengangguk pelan

"ayo.."

pria itu hanya bisa menatap heran kearah jira

"sepertinya pria itu benar benar pacarnya"ujar pria yang menatap jira bersama pria lain

_***

Gadis berambut coklat itu hanya bisa menghela nafas saat mengetahui bahwa saudaranya juga sudah diadopsi seperti dirinya

Gadis itu menatap layar ponselnya

"jira-ah.. kau dimana?"

*****

buat para readers jangan lupa vote plus komen ya..

🙏🏻🙏🏻 maaf apa bila ada kesalahan author


next chapter
Load failed, please RETRY

Estado de energía semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Piedra de Poder

Desbloqueo caps por lotes

Tabla de contenidos

Opciones de visualización

Fondo

Fuente

Tamaño

Gestión de comentarios de capítulos

Escribe una reseña Estado de lectura: C3
No se puede publicar. Por favor, inténtelo de nuevo
  • Calidad de escritura
  • Estabilidad de las actualizaciones
  • Desarrollo de la Historia
  • Diseño de Personajes
  • Antecedentes del mundo

La puntuación total 0.0

¡Reseña publicada con éxito! Leer más reseñas
Votar con Piedra de Poder
Rank NO.-- Clasificación PS
Stone -- Piedra de Poder
Denunciar contenido inapropiado
sugerencia de error

Reportar abuso

Comentarios de párrafo

Iniciar sesión