Aldera menatap semua makanan yang berada dihadapannya itu dengan bosan. Rumah besar yang hanya diisi oleh beberapa pekerja dan dirinya benar-benar tidak ada artinya untuknya.
Kedua orang tuanya benar-benar tak mengerti perasaannya, dibesarkan tanpa kasih sayang orang tua itu sudah cukup menyakitkan bagi Aldera. Benar, laki-laki itu sejak kecil sudah hidup mandiri, terbiasa ditinggal pergi di rumah sebesar ini.
Dilihatnya semua hidangan yang tersaji dihadapannya itu dengan malas, ia menghela nafas lalu beranjak dari duduknya. Entah kenapa rasanya makan saja tidak berselera menjadikannya beranjak dan memilih kembali memasuki kamarnya.
Salah satu Maid yang sedari tadi berdiam diri didekatnya pun langsung bertanya, "Tuan, anda belum makan sejak pagi. Apa Tuan tidak suka makanannya? Kalau begitu biar saya ganti dengan yang baru," ujarnya.
Aldera masih diam dengan wajah datar memasuki kamarnya kembali. Rasanya ia benar-benar malas, selera makannya mendadak hilang entah kemana.
Tinggalkan power stone kalian di chapter ini hehe ;)