Dengan mata yang masih terpejam erat, kini seorang pria baru saja bangun dari tidurnya. Ia menatap sekitar dengan kerutan di keningnya, dirinya tidak mengerti kenapa bisa berada disini.
"Bukannya gue lagi ada di Rumah sakit?" gumamnya.
Ia pun mulai mengerjapkan matanya, lalu menatap sekeliling sekali lagi untuk memastikan dimana dirinya berada sekarang. Setelah itu Calvin mulai menuruni tempat tidur dengan pakaian yang masih tetap sama saat terakhir kali dirinya pergi.
Ketika Calvin keluar kamar, sebuah suara mengejutkannya membuat pria itu mencari asal suara tersebut. Tepat dikejauhan sana, berdiri seorang yang sangat ia kenali itu sedang duduk sambil membaca koran menghadap sebuah meja makan.
Melihat itu ia langsung merasa lega karena seseorang yang baru saja tadi pagi dirinya khawatirkan sudah merasa lebih baik. Calvin mulai berjalan mendekatinya dengan senyum yang tidak pernah hilang walau hanya sebentar saja.
Satu per satu kunci dari masalah muncul, semoga John bisa secepatnya bikin Mara sadar dari koma. Kalau dipikir-pikir, apa yang dibilang sama Calvin ada benernya sih, bahagia Mara cuma Via, gak ada yang lain, persis sama kaya judul di chapter ini :)