Keesokan harinya Qionglin terbangun ketika sinar matahari menembus kedua matanya. Dia pun menatap sekeliling ruangan asing ini dengan bingung. Mengucek kedua bola matanya, dan memastikan jika rumah ini bukanlah rumahnya. Dan benar saja, ini bukanlah rumahnya atau rumah Xianlun.
"Dimana aku?" gumam Qionglin celingukan. Mencari orang atau siapapun yang ada.
Wanita itu masih ingat betul apa yang terjadi. Jika semalam dia keluar bersama dengan Changyi. Dan katanya, pria itu akan membawa Qionglin ke suatu tempat. Wanita itu berpikir jika Changyi akan membawanya ke danau atau melakukan hal yang diluar nalar. Dan nyatanya Changyi malah membawa Qionglin ke sebuah rumah, yang dimana Qionglin sendiri tidak tahu.
"Ini dimana sih, kok kayak hutan begini." gumam Qionglin kembali.
"Udan bangun?"
Suara berat itu membuat Qionglin segera menoleh. Dia pun menatap Changyi yang baru saja keluar dari kamar mandi. Dengan posisi handuk yang melilit pinggangnya, dengan telanjang dada.