setelah melihat siapa yang bertengkar lantas Narra memasuki area perkelahian mereka untuk mengehentikan mereka,walaupun Narra terkena satu pukulan keras namun Narra tetap bertahan dan berhasil menghentikan perkelahian tersebut
Narra:kalian ini kenapa,apa kalian gatau ini kantin
Mereka semua terdiam saat aku meninggikan suaraku,Alfarendra dan ketiga temanku hanya melihat wajahku dengan terkejut.
Narra:ikut gue
Narra menarik paksa tangan Alfarendra dan membawanya ke ruangan kesehatan.
Alfarendra:ngapain sih lo
Narra:luka Lo harus di obatin kalo nggak luka Lo pasti memburuk
Alfarendra:gausah ikut campur,tau apa Lo tentang semua ini
Narra:udah diem,sini ikut gue
Narra tetap menarik paksa Alfarendra dan membawanya ke ruang kesehatan,sesampainya disana Narra menyuruh Alfarendra duduk di atas ranjang.
sedangkan Narra mengambil kotak P3K di lemari.
Narra:luka Lo harus di bersihin pakai alkohol dulu,sebentar ya
Narra mengambil secarik kapas dan menuangkan alkohol beberapa tetes lalu mendekatkan tangannya di kening Alfarendra.
Alfarendra memegang tangan Narra dengan erat sehingga membuat Narra menahan sakit.
Alfarendra:peduli apa Lo sama gue,kita kenal juga nggak jadi gausah sok-sokan jadi pahlawan
Narra:menolong orang bukan harus saling mengenal,gue nolongin Lo karena gue liat Lo terluka
Alfarendra:tapi tetap aja Lo ikut campur dalam urusan gue,memangnya Lo siapa yang berani misahin gue dan berani bawa gue dengan paksa kesini,apa Lo belum tau siapa gue
Narra menarik tangannya dari genggaman Alfarendra,Narra memegang tangannya yang memerah dan menahan sakit akibat genggaman erat dari Alfarendra.
Narra:gue sekretaris OSIS,meskipun cuma sekretaris tapi gue juga punya kewajiban untuk melindungi setiap murid disini,dan ya gue emang gatau siapa Lo,gue ga peduli Lo siapa yang terpenting bagi gue,gue udah bantuin Lo dari pertengkaran itu
Narra:izinin gue obatin luka Lo,ga bakalan lama
seketika Alfarendra terdiam dan mengikuti arahan dari Narra.
Narra mendekatkan wajahnya dan membersihkan luka yang ada di dahi Alfarendra lalu mengobatinya dengan obat merah,setelahnya Narra mengambil plaster lalu menempelkannya di kening Alfarendra.
sejauh ini Alfarendra merasa ada yang berbeda di diri Narra,dan mulai berpikiran tentang Narra.
Narra:nah udah hampir selesai,sekarang gue tinggal plasterin luka di bagian hidung Lo,tapi usahakan jangan terkena air dulu,biar cepat sembuh dan ga infeksi
Alfarendra hanya terdiam menatap serius wajah Narra.
Narra:udah selesai,dan..liat waktunya ga banyak bahkan cuma 2 menit,yaudah kalo gitu gue pergi dulu,maaf kalo udah mencampuri urusan kalian dan maksa Lo buat kesini,ingat jangan terkena air bye
Narra berbalik badan dan ingin pergi namun kepergiannya terhenti oleh tangan yang memegang tangan Narra,Narra pun berbalik badan lagi.
Alfarendra:duduk disini
Alfarendra menghempas tubuh Narra ke ranjang dan mulai mengobrak-abrik kotak P3K
Narra:apa yang Lo lakuin,gue udah minta maaf sama Lo,dan gue juga mau pergi kok
Alfarendra tak menghiraukan omongan Narra dan justru mendekati Narra bahkan sangat dekat.
jantung Narra mulai berdetak cepat dan berusaha mengendalikan dirinya.
Alfarendra membersihkan darah yang mengalir di hidung Narra dengan kapas yang sudah di tuang alkohol.
Narra hanya terdiam dan melihat wajah Alfarendra dengan serius.
sedangkan Alfarendra dengan serius juga dia membersihkan darah di hidung Narra.
Alfarendra:lain kali sebelum nolong orang lain pikirkan diri Lo sendiri,jangan karena Lo anggota OSIS Lo jadi lupa tentang keselamatan diri Lo
Narra:i,,ini cuma darah doang keluarnya juga ga banyak
Alfarendra:ini bukan soal darah,tapi soal pukulan keras dari si brengsek itu,kalo Lo pingsan tadi gimana,urusannya bisa makin rumit
Narra: iya-iya maaf
Alfarendra:udah pergi sana
Narra:uhm makasih
Narra pun berbalik badan dan pergi,tapi baru saja sampai di pintu Alfarendra memanggil Narra dan menghentikannya.
Narra:apa?
Alfarendra:gue belum...nama Lo siapa?
Narra:hah?
Alfarendra:maksud gue biar gampang aja nyarinya,kan Lo yang bantuin gue
Narra:gue Narra bisa di panggil Ara biar gampang
Narra tersenyum kepada Alfarendra dan menjulurkan tangannya.
Alfarendra hanya melihat Narra dengan bingung dan terdiam sejenak.
Alfarendra:Lo..Lo serius mau salaman sama gue?
Narra:iya,memangnya kenapa?
Alfarendra:Ng..ngak,gue Alfarendra panggil gue Andra
Narra:oh salam kenal Andra!
Alfarendra:i..iya udah pergi sana
Narra:bye
setelah Narra pergi, Alfarendra tersenyum sendirian.
Alfarendra:tuh cewek ga tau siapa gue apa gimana sih? berani julurin tangannya gitu,udah gitu nolongin gue dari brengsek itu
Alfarendra:ck mikirin apa sih,cewek kaya dia..ck bukan tipe gue apalagi dia OSIS sekretaris lagi,pasti kutu buku
setelah banyak mengomel sendiri Alfarendra pun bergegas pergi dan masuk ke dalam kelasnya.