"Setelah dipastikan orang-orang tadi pergi cukup jauh dari kediaman Pak Tua Lau, saa itulah Zhang Yi turun atap rumah tersebut.
Ia turun dengan lincah dan ringan. Seperti halnya seekor elang yang menukik dari atas angkasa sana. Sangat cepat. Sangat memukau.
Hanya sekejap mata, pemuda itu sudah tiba di depan pintu utama. Ia langsung mengetuk pintu Pak Tua Lau.
"Siapa?" tanyanya dari dalam sana.
Zhang Yi tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia malah terus mengetuk pintu. Bahkan sekarang sedikit lebih keras.
Karena mungkin lama-kelamaan orang tua itu merasa risih, akhirnya ia memutuskan untuk membuka pintu.
"Siapa orang yang berani mengetuk pintu rumahku malam-malam begini? Apakah kau tidak tahu si-,"
Ia berkata sambil membukakan pintu. Namun dirinya tidak sempat mengucapkan perkataan terakhir karena saking terkejutnya. Ya, ia memang terkejut ketika dilihatnya yang datang itu adalah Zhang Yi.