"ok.... awasin aja terus, kalo ada perkembangan bagus hubungin gue.... gak usah, lo gak perlu lakuin itu...."
"dave, kamu liat komuk ini tapi yang volume 21 gak?" tanya clara yang tiba-tiba masuk ke ruang kerjaku. sepertinya aku harus menegaskan padanya untuk tidak masuk ke ruanganku seenaknya.
"....ok, gue ngerti, ntar gue hubungin lagi" kataku memutus telepon, tidak mungkin aku berbicara dengan orang yang kusuruh mengawasi papa clara di depan clara. semuanya bisa hancur. aku sudah berhasil meyakinkan papa mertuaku untuk mau dirawat dokter pribadi untuk mrnjaga kesehatannya. jadi sekarang salah satu orangku yang menguasai ilmu kedokteran tinggal bersamanya demi tujuanku tercapai. ya, aku sudah selangkah lebih maju.
"siapa yang bolehin kamu masuk? tanya tentang komik lagi, aku gak paham tentang kaya gituan" jawabku, mana mungkin aku perhatian dengan hal seperti itu?
"sorry..." ucap clara lalu keluar, aku ikut keluar, melihatnya yang mengobrak-abrik meja dan rak bukunya.