*** *** *** *** ***
(PERINGATAN!!! Bab ini bukan untuk usia 17 tahun kebawah!!! Pembaca diharapkan bijak. Silahkan lewati bab ini jika merasa tak nyaman. Terima kasih).
*** *** *** *** ***
.
.
"Dua…"
Chika hampir saja menangis saat itu juga ketika waktu hitung mundur sudah mencapai angka dua.
Detik itu juga, tanpa pikir panjang lagi, gadis polos itu segera menarik paksa pengait bra di bagian belakang tubuhnya hingga terdengar suara robekan yang cukup kencang yang dapat di dengar dari tempat Marino sedang berdiri saat ini.
'Kreeeek!'
"Satu!"
Suara robekan itu berbarengan dengan detik terakhir Marino menghitung mundur lima detik.
Hitungan mundur pun selesai.
Chika menundukkan wajahnya yang manis sambil menatap bra tuanya yang kini sudah tidak bisa ia pakai lagi, sementara kedua tangannya menutupi tubuh bagian atasnya yang kini polos sepenuhnya, tanpa ditutupi oleh sehelai benang pun.
Melihat Chika yang menuruti kemauannya, Marino tersenyum dengan geli.
Readers: Ah elah Thor! Masa mandi bareng aja satu bab!
Author : Ya mau gimana lagi, Chikanya aja malu-malu balik badan mulu! Apalah dayaku yang cuma bisa ngintipin mereka karna lupa ngunci pintu kamar mandi sambil nulis buat kalian…
Mau yang lebih hot?!!
Yodah sini lemparin aku dulu pake semua batu kuasa kalian, anggap aja aku ini setan yang telah mengotori pikiran kalian!!!
Muahahahaha… *Tertawa ala iblis jahat