Entah sudah berapa lama Velina kembali tak sadarkan diri, namun, begitu dia kembali terbangun, gadis itu tersentak dengan kaget, melompat dalam tidurnya.
Dengan sigap, Velina melompat mundur, saat dia melihat bayangan seseorang di sisi tempat tidur.
"Nona, nona sudah bangun?" Tanya seseorang dengan ramah.
Orang itu merupakan seorang wanita berseragam formal, dan berpenampilan rapi.
Velina mengerutkan keningnya, menatap tangan kirinya yang dipasangi selang infus.
"Tolong jangan dicabut, Nona! Tuan Garibaldi berpesan, bahwa Nona harus menghabiskan infus ini terlebih dahulu," Tambahnya lagi, saat melihat reaksi Velina yang terlihat waspada padanya dan juga sekitarnya.
Velina mengerutkan keningnya saat mendengar nama yang begitu familiar baginya.
"Tuan Garibaldi?" Alisnya bertaut, bibirnya bergumam.
Gadis itu masih belum mengerti apa yang sedang terjadi, dan mengapa orang itu bisa mengetahui apa yang terjadi padanya saat ini.