Mickey keluar dari dalam mobil yang tengah ia cek kondisinya setelah ia utak-atik dalam beberapa hari terakhir ini dengan mendengus kesal.
Ia memang paling tak suka jika diganggu di saat ia sedang asik bekerja.
Ia menatap ke arah Daniel, lalu menatap bagian depan mobil Porsche berwarna merah terang milik salah satu pelanggan setianya, lalu ia menghela nafas lega.
Untung lah kekuatan gebrakan tangan Daniel yang baru saja ia lakukan sama sekali tak meninggalkan bekas penyok ataupun baretan di atas kap mobil.
Lelaki muda yang biasanya bersikap tengil ini kemudian kembali mengarahkan pandangannya pada sahabatnya yang mengesalkan, siapa lagi kalau bukan Daniel Garibaldi.
"Astaga Daniel! What the F! Apa kamu salah minum obat pagi ini? Kamu ngapain sih kesini sepagi ini?" Tanya Mickey beruntutan, merasa kesal sekaligus heran, karena biasanya Daniel tak pernah mengganggunya sepagi ini.